Suatu saat  seorang petani mendapatkan tiga macam bibit tanaman, yaitu tanaman mangga, jeruk, dan apel.Â
Dengan penuh kesungguhan petani itu menanam, merawat, dan memupuk ketiganya secara teratur. Â Cara memberikan perawatan berbeda-beda. Tanaman mangga, jeruk dan apel mempunyai ciri khas sendiri-sendiri.
Petani tersebut begitu memahami ciri masing-masing tanaman. Dengan telaten, ia memperhatikan kebutuhan masing-masing tanaman.Â
Akhirnya seiring berjalannya waktu diperoleh hasil yang diinginkan. Ketiga tanaman tumbuh subur dan bisa memberikan hasil seperti yang diinginkan. Tanaman mangga berbuah lebat, demikian pula jeruk dan apel.
Di atas adalah sedikit ilustrasi tentang seorang petani yang dengan kesungguhannya menanam, merawat tanamannya sehingga tanamannya bisa tumbuh subur dan menghasilkan buah sesuai yang diharapkan.
Jika kita analogikan dengan dunia pendidikan, petani di atas adalah guru dan berbagai macam bibit tanaman adalah siswa. Mengapa demikian?Â
Setiap siswa mempunyai bawaan dan bakat yang berbeda-beda. Ya, setiap individu itu unik. Mereka mempunyai anugerah talenta dari Sang Pencipta. Tidak ada individu yang sama, bahkan saudara kembar sekalipun.
Demikian pula dalam satu kelas, ada siswa yang tergolong auditori, visual dan kinestetik. Ketiganya mempunyai gaya yang berbeda dalam memahami materi pelajaran.
Golongan auditori mempunyai keunggulan dalam mendengar, visual dalam memperhatikan dan mengamati, sedangkan kinestetik langsung praktik dalam memahami sesuatu.
Sebagai contoh, pada saat mempelajari materi volume bangun ruang sisi lengkung untuk golongan auditori dan visual, guru cukup menggunakan power point atau video dan siswa sudah bisa memahami bagaimana rumus untuk mencari volume tabung, kerucut, dan bola.
Bagaimana dengan siswa kinestetik?Â