Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Gendam dan Beberapa Tips untuk Menghindarinya

20 Juni 2021   06:34 Diperbarui: 22 Juni 2021   14:23 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peristiwa kedua terjadi pada teman saya sesama guru. Bukan di atas mikrolet, tapi setelah turun dari mikrolet. Pelaku terbilang sangat berani. Kejahatan dilakukan pagi-pagi, di depan sekolah pula. 

Teman saya, sebut saja Bu Salma selalu memakai banyak perhiasan, bahkan saat mengajar. Hal ini mungkin ini sudah diamati benar-benar oleh pelaku kejahatan. 

Pagi itu ketika turun di depan sekolah, seorang laki laki berbaju koko dan berpeci keluar dari mobil putih dan menyapa Bu Salma ramah. 

Sepertinya ia sudah begitu kenal dengan Bu Salma. Bu Salma diajak bicara juga sesekali dipuji tentang kesabaran beliau dalam mengajar. Mereka segera terlibat pembicaraan. Bu Salma senang sekali ngobrol dengan laki-laki ini. Bawaannya sopan, ramah pula. Tak lama kemudian laki-laki ini mengeluarkan kertas katanya berisi doa, dan jika diamalkan Bu Salma akan semakin diberi kesabaran, kekuatan dan rezeki yang melimpah. 

Karena pada dasarnya Bu Salma orang yang sangat agamis kertas itu diterimanya. Laki-laki itu lalu mengeluarkan kotak dan meminta Bu Salma memasukkan semua perhiasannya ke dalamnya supaya aman. Dan anehnya ketika itu Bu Salma menurut saja. 

Ketika laki-laki itu berpamitan Bu Salma bergegas masuk ruang guru dan menceritakan pengalamannya pada kami. Berkali-kali Bu Salma memuji laki-laki itu. Ia yang begitu baik, yang telah memberikan kertas berisi doa dan wirid untuk diamalkan tiap hari. Teman lain yang merasa ada sesuatu yang kurang beres segera bertanya, "Kotak untuk menyimpan perhiasan Ibu sekarang dimana? "

Bu Salma segera mengeluarkan kotak dari dalam tasnya. Eh, kotak yang dalam pandangannya tadi begitu bagus sekarang menjadi sebuah kotak sabun. Dan ketika dibuka, isinya bukan perhiasan tapi lembaran daun kering. Masih tidak yakin, BuSalma mengeluarkan semua isi tasnya. Perhiasannya tidak ada.

Bu Salma langsung lemas dan sadar bahwa ia digendam pagi itu. Kegembiraan bertemu dengan orang yang 'baik hati' langsung berganti dengan tangisan sedih.

Dua cerita di atas adalah contoh bahwa gendam banyak terjadi di sekitar kita. Seiring dengan berjalannya waktu modusnya juga semakin bervariasi, dan korbannya bisa dari segala usia. Gendam tidak hanya dilakukan di kendaraan, tapi juga bisa dilakukan di tempat-tempat umum. 

Dikutip dari Metro POLRI, ada beberapa tips untuk menghindari kejahatan gendam ini, di antaranya adalah:

1. Percaya dan yakin sepenuhnya bahwa kejahatan hipnotis tidak akan mempan kepada orang yang menolaknya, karena rasa takut kita dimanfaatkan oleh penggendam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun