Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebuah Cerita Menjelang Lomba Lingkungan Sekolah

6 April 2021   14:17 Diperbarui: 6 April 2021   14:23 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lomba lingkungan sekolah, dokpri

Bu Any menata kertas yang dikumpulkan anak-anak di mejanya.  Kertas laporan masing-masing pokja.  Ada pokja taman,  pokja masjid,  pokja toga,  pokja kamar mandi,  pokja masjid... Total ada sembilan pokja.  Ya,  kerja masing masing pokja harus digalakkan karena pekan depan adalah penjurian lomba lingkungan sekolah tingkat kota. 

Menjadi wakasis di sebuah SMP unggulan memang sangat melelahkan.  Banyak masalah yang harus ditangani.  Tentang tata tertib,  sopan santun siswa,  kegiatan ekstra,  masih ditambah dengan jika ada event lomba seperti ini. Pulang melebihi jadwal adalah sesuatu yang biasa.

Jam sudah menunjukkan pukul 18.00. Bu Any segera berkemas untuk segera pulang.  Beberapa kali puterinya mengirim pesan whatsapp memintanya segera pulang.  Ya jelaslah,  ia sudah sejak pukul 07.00 ada di sekolah. 

SMP Harapan Jaya tempat Bu Any mengabdi adalah SMP yang terbaik di kota.  Banyak prestasi diperoleh baik akademis maupun non akademis.  Menjadi juara adalah sebuah tradisi.  Untuk lomba lingkungan ini tahun kemarin SMP Harapan Jaya mendapatkan juara tiga.  Targetnya tahun ini harus mendapat juara dua atau satu.  Sedikit ambisius,  tapi tak apa.  SMP Harapan Jaya punya budaya berprestasi. Baik guru,  siswa maupun lembaganya.

Seminggu ini Bu Any dan tim benar -benar sibuk dengan berbagai persiapan lomba. Tentu saja sebagai ujung tombak pelaksanaannya  adalah pengurus OSIS dan masing masing pokja.  Pokja kamar mandi membersihkan sekitar kamar mandi dan menyiapkan semua perangkatnya,  meliputi sabun cuci tangan,  serbet gantung (sebelum pandemi masih boleh menggunakan serbet bergantian),  bakiak juga disiapkan rapi di rak. 

Pokja toga tidak mau kalah.  Tiap tanaman diberi keterangan pada potnya.  Keterangan yang berisi nama ilmiah dan manfaat tanaman tersebut. Demikian juga pokja tanaman hias,  menata tanaman mencabuti tanaman liar dan rumput2 yang tumbuh di sekitarnya. Pokja yang lain bekerja sesuai tugas masing-masing.  Sementara itu yang bertugas menyambut tamu juri berlatih menyanyi juga yel yel penyambutan. 

Tak terasa sudah H-1 penyambutan dewan juri.  Sore ini lapangan begitu sepi. Semua siswa dan guru sudah meninggalkan sekolah.  Latihan hari ini benar benar menguras tenaga demi penampilan maksimal besok. Sebelum pulang Bu Any dan tim melakukan rapat terakhir.  Intinya semua sudah siap dan besok penyambutan akan dilakukan pukul 09.00.

Sayup-sayup azan Maghrib berkumandang. Bu Any bergegas meninggalkan sekolah. Lampu-lampu  lorong  sudah mulai dihidupkan. 

Di bawah keremangan sinar lampu bangunan SMP Harapan Jaya tampak tegar berdiri.  Gedungnya yang tinggi dengan arsitek khas bangunan peninggalan Belanda  memberikan kesan suram dan angker.

Bu Any mempercepat langkahnya.  Di tempat parkir tampak sosok anak perempuan berseragam berdiri sambil berkali-kali melihat arlojinya dengan gelisah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun