Vaksinasi dilakukan mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 12.00. Rasanya pemberitahuan ini mendadak sekali. Tapi tak apa, demi ikhtiar untuk memerangi virus covid- 19, kami segera memenuhi panggilan tersebut guna mendapatkan vaksin Sinovac.
Pagi ini tiba-tiba ada pengumuman lewat whatsapp bahwa semua guru dan pegawai di sekolah saya diminta untuk datang ke sebuah klinik guna mendapatkan vaksin covid-19.Kami tiba di klinik sekitar pukul 09.00. Masuk klinik tetap menggunakan aturan protokol kesehatan yang ketat, seperti cuci tangan pakai sabun, pakai masker dan jaga jarak. Sesudah mengambil tempat duduk, kami langsung diminta untuk mengisi daftar hadir sekaligus disodori blanko screening kesehatan yang berisi berbagai pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut di antaranya adalah:
- Apakah pernah terkonfirmasi menderita covid-19?
- Apakah pernah mengalami gejala ISPA seperti batuk, pilek sesak napas dalam 7 hari terakhir?
- Apakah ada anggota keluarga yang mempunyai kontak erat /suspek/konfirmasi/ sedang dalam perawatan karena covid-19?
- Apakah sedang mendapatkan terapi jangka panjang terhadap penyakit kelainan darah?
- Apakah menderita penyakit gagal jantung/ jantung coroner?
- Apakah menderita penyakit autoimun sistemik (SLE/Lupus,Sjogren,vaskulitis dan autoimun lainnya?
- Apakah sedang menderita penyakit ginjal?
- Apakah menderita penyakit Reumatik Autoimun/Rhematoid Arthritis?
- Apakah menderita penyakit pencernaan kronis?
- Apakah menderita penyakit hipertiroid/hipertiroid karena autoimun?
Sesudah pengisian blanko screening kesehatan, dilakukan pengecekan tekanan darah dan kadar oksigen. Awalnya tensi saya sempat agak tinggi, tapi sesudah diulang beberapa saat kemudian tensi saya normal kembali. Mungkin saat pengukuran awal saya agak takut. Oleh petugas kesehatan diwanti-wanti supaya santai saja, tidak boleh terlalu tegang.
Dari screening, pemeriksaan tensi dan kadar oksigen bisa ditentukan siapa yang bisa mendapat vaksin saat itu, atau harus ditunda. Ada beberapa teman yang terpaksa ditunda vaksinasinya karena kondisinya kurang fit, misalnya karena tensi terlalu tinggi atau demam. Bagi yang belum bisa vaksinasi sekarang, diminta datang di hari berikutnya jika kondisi sudah memungkinkan.
Jika semua kondisi normal, maka vaksinasi dilakukan di ruangan yang sudah tersedia. Vaksin diberikan dengan suntikan di lengan atas sebelah kiri. Setelah pemberian vaksin selesai, kami diminta beristirahat barang 30 menit untuk diobservasi reaksi apa yang timbul sesudahnya.
Menurut informasi rata-rata reaksi yang timbul adalah lapar atau mengantuk. Karena saat berangkat tadi saya lupa belum sarapan reaksi yang timbul pada diri saya adalah pusing. Oleh dokter saya diminta segera pulang dan minum teh manis hangat.
Alhamdulillah proses vaksinasi pertama berjalan dengan lancar dan nantinya akan diulang di tahap kedua dua minggu kemudian yaitu tanggal 11 Maret 2021. Semoga vaksinasi sebagai ikhtiar untuk menjaga kesehatan bisa memberikan hasil seperti yang diharapkan karena kesehatan sungguh merupakan harta yang tak ternilai harganya.
Demikian sedikit tulisan saya, semoga bermanfaat. Salam sehat selalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H