Karena kami rapid bersama-sama, hasil diberikan secara kolektif ke sekolah sore harinya. Ternyata menunggu hasil adalah pekerjaan yang meresahkan. Apa lagi desas-desus mengatakan ada yang reaktif di antara kami. Â
Dan akhirnya penantian itu berakhir ketika hasil diberikan pada tiap guru. Yang membuat kami sedih adalah ternyata ada beberapa teman  yang reaktif dan harus isolasi mandiri. Akhirnya mulai besok kami harus wfh lagi.
Dalam perjalanan pulang  saya melewati tempat nongkrong dan ngopi yang biasa digunakan orang-orang di sebuah pertigaan jalan. Subhanallah, suasana begitu ramai. Anak-anak muda duduk-duduk, ngopi, ngobrol ,tak berjarak pula. Seperti tidak ada apa-apa.
Betapa galaunya hati saya, sangat kontradiktif dengan apa yang saya alami hari ini.
Sungguh, pandemi ini masih ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H