"No 37", teriak Pak Satpam membantu membacakan nomor antrian ke Customer Service (CS). No 37 adalah nomor antrianku. Aku menuju ke meja 1 untuk membuka rekening baru. Kali ini aku harus membuka rekening baru di bank ini, bank terbesar di Indonesia, karena ada satu urusan yang hanya bisa menggunakan rekening ini untuk memperlancar aktivitasnya.
"Selamat siang, saya Airin*, silakan duduk", sapa Mbak CS ramah menyapa dan mempersilakanku duduk sembari mengulurkan tangan kanannya untuk berjabatan tangan dengan tanganku. Aku pun duduk, lalu percakapan antara CS dengan customerpun terjadi. bla..bla..bla...
Entah kenapa, proses membuka buku tabungan di sini lumayan lama, lebih dari satu jam aku bersama Mbak Airin. Memang, tidak semua percakapan kami mengenai bank, lebih banyak ke persoalan pekerjaan, aktivitas, keluarga dan pengalaman. Mbak Airin memang ramah, ramah alamiah. Pembicaraan kami mengalir begitu saja seperti kami sudah pernah ketemu sebelumnya.
"Aku masih muda loh Mbak..masih 22 tahun. Dan aku udah kerja di sini selama 3thn..", ujar Airin sambil tersenyum bahagia mengawali perkenalan pribadinya. "Ehm...maaf Rin, tpi ko kamu terlihat dewasa ya.. heheh..." balasku, dan kami pun tertawa bersama. "Iya Mbak, karena di sini aku banyak menghadapi klien yang sering bikin aku bete, suntuk, jadi ya ikut dewasa deh wajahnya. hehe...", balas Airin membalas pertanyaanku.
"Ibuku menginggal saat aku kelas 3 SMA. Aku lulus SMA tahun 2006. Lulus SMA aku langsung kerja, aku ngajar TK. Nyenengin bangett lo ngajar TK itu.. :) Trus aku juga kerja di CW (sebuah perusahaan financial) sebagai CS. Tahun 2007 aku diajak temenku coba-coba ngelamar ke sini, eh aku yang ditelpon sedangkan temenku enggak, duh..aku jd gak enak, kan dia yang ngajak aku ke sini tapi yang diterima malah aku, padahal aku ngelamar pake ijazah SMA loh Mbak.. Aku kuliah di UT online, sekarang aku semester 7. Pulang kerja aku belajar di internet, kadang sama kakak tingkat. Sabtu dan minggu aku ngajar anak-anak TK. Nyenengin bangett ya ngajar anak-anak TK itu..", cerita Airin panjang lebar menceritakan tentang dirinya..
"Tahun lalu, Ayahku meninggal", Airin terdiam sejenak. Suasana tiba-tiba menjadi hening, mata Airin mulai sedikit berkaca-kaca, kemudian ia segera mengambil nafas dalam dan melanjutkan ceritanya, "Itu bikin aku down bangett!. Syukurnya sejak lulus SMA aku ngajar anak TK yang bikin aku bisa tersenyum. Melihat mereka, seperti gak ada beban, tingkah laku mereka itu polos apa adanya, dan itu menyenangkan.. Dan sampe sekarang aku tetap ngajar TK, karena ini yang bikin aku tetap tegar Mbak ", lanjutnya sembari mencoba untuk tersenyum, meski senyumannya kali ini berbeda dengan senyuman ramahnya sebelumnya.
"Aku sekarng tinggal sama Nenek dan adikku", lanjutnya namun sekarang dia sambil mengerjakan pekerjaannya mengurus pembukaan rekening baruku. Aku menatapnya kagum dan sedikit iba. Namun tatapan iba itu aku sembunyikan, cukup di hati saja.
Airin, aku tidak tahu apakah aku bisa sekuat dan setegar kamu. Yang pasti Allah Sang Maha Pencipta, Kuasa, dan Bijaksana, sangat teliti dalam memberi setiap ujian kepada setiap hambaNya. Allah tahu engkau kuat dalam hal ini. Aku kagum denganmu, kagum dengan keceriaanmu, kagum dengan ketegaranmu, kagum dengan kerja kerasmu, kagum dengan keinginanmu yang besar dalam berdiri tegak di atas kedua kakimu.
Mungkin ini yang dikatakan rizki gak akan kemana. Seperti yang kita semua tahu, untuk menjadi karyawan di bank swasta dibutuhkan persyaratan minimal, terlebih lagi ini bank swasta terbesar di Indonesia, berlokasi di Jakarta pula. Namun lihatlah betapa Allah Maha Pemberi Rizki, atas izinNya, Airin diterima di bank ini sebagai CS hanya dengan ijazah SMA, dan saat itu statusnya bukan anak kuliah. Subhanallah...
"Nah, Mbak Yuldi, ini buku rekening dan kartu ATM nya. Nanti kalo Mbak ke sini, boleh dateng ke aku kalo perlu bantuan ya.. :) Terimakasih banyak. Selamat siang", ujarnya sambil tersenyum memberikanku buku tabungan dan kartu ATM serta mengulurkan tangan sebagai tanda berakhir urusan kami siang ini.
Ya Rabbi, Alhamdulillahirabbilalamin.. terimakasih ya Allah. Hari ini Engkau telah pertemukan aku dengan seorang guru kehidupan yang memberiku pelajaran hidup yang sangat berarti. Ya Rabbi, saksikan aku berjanji padaMu, suatu hari aku akan kembali ke bank ini untuk bertemu dengannya dan membawakannya makanan untuknya, adiknya dan neneknya.