Hai,perkenalkan namaku Hanika. Aku kelas 5 SD. Sekolahku bernama SDN Kartika. Aku mempunyai beberapa sahabat. Namanya Alia, Farina, Inaka, Alila, Zikri, dan Beni. Pagi ini seperti biasa aku dan teman-temanku berangkat sekolah bersama-sama. Sesampainya di sekolah, kami langsung berbaris lalu masuk kelas. Pelajaran pertama adalah PKn.
"Anak-anak,untuk pelajaran hari ini, ibu akan membuat kelompok. Satu kelompok terdiri dari 6 siswa."
Ibu guru lalu membuat 5 kelompok (karena 1 kelas 30 siswa). Aku berada dikelompok 2. Aku satu kelompok dengan my friend kecuali Alia dan Beni. Saat istirahat, kami ke kantin dan makan mie ayam 'Pak Bejo' (langganan).
"Eh tadi kamu lihat kelompoknya Echa nggak?" Kata Farina. "Memang kenapa?"tanyaku
"Sepertinya kelompok mereka iri sama kelompok kita deh."lanjut Farina.
'Memang kamu tahu darimana?" tanya Zikri.
"Lihat saja dari mukanya!" kata Farina sambil menunjuk kearah Echa. Ternyata benar apa yang dikatakan Farina.
"Eh halo! Maaf ya lama." kata Alia.
"Nggak kok." jawab Alila.
Lalu kami bercerita tentang apa yang dikatakan Farina. Kami pun membayar makan lalu ke kelas. Pada saat aku melihat mejaku, tiba-tiba ada sepucuk surat. Begini isinya..
     Aku iri dengan kalian
       Kalian slalu bersama dan tak terpisah
       Aku iri padamu
       Aku ingin sekali bergabung denganmu
       Bermain denganmu
       Dan slalu denganmu
Aku pun berlari menuju kearah Farina. Aku menceritakan semuanya. Kami berdua bingung sekali. Sebenarnya aku mau si pengirim surat itu jadi temanku. Tapi aku tak tahu siapa yang mengirim surat  itu. Satu masalah baru. Menjengkelkan. Bel masuk berbunyi. Pelajaran matematika deh.
"Anak-anak,sudah mengerjakan PR?" bu guru
memulai pelajaran. Memang ada PR ya? Eh ada! Sudah dikerjakan ya? Leganya....
"Anak-anak,sebelum pulang ada surat pemberitahuan tentang acara berkemah 3 hari 2 malam. Mohon diberitahu kepada orangtuanya." kata bu guru
"YEEEEEEE!!!"kami bersorak. Senangnya berkemah sekaligus melacak si pembuat surat miterius. Hebat. "Eh,kegiatan berkemah ini sangat bagus untuk kita!" kataku bersemangat.
"Emang bagus kenapa?" Inaka bertanya.
"Kita bisa tahu siapa si pembuat surat aneh itu...." aku pun mulai menjelaskan.
"Eh beli es kelapa yuk!Haus nih!" kataku
"Ayo!!!!!!!!" kata mereka serempak
Pada saat kami selesai membeli es kelapa, tiba-tiba Echa menyenggol tanganku dengan keras hingga es kelapaku jatuh, bajuku basah pula. Padahal baru saja ingin minum. Sialan!!!! "Heh,kalau jalan lihat-lihat dong!" kataku kesal.
Sesudah aku berbicara seperti itu,dia lari. Kami pun menyusulnya dengan cepat. Kami mengejar Echa entah kemana. Sialnya lagi,kita kehilangan jejak Echa. Makin sial!
"Pulang yuk! Capek nih!" kataku.
"Tapi kita dimana?" tanya Alia panik
"Tenang saja,ini jalan pintas menuju rumah.." Zikri pun berbicara.
"Ayo pulang!" ajak Beni.
Sesampai di rumah,aku pun segera bersih-bersih, ganti baju, dan menonton televisi. Aku di rumah sendirian karena orang tuaku bekerja. Ayahku bekerja disalah satu perusahaan di Jakarta. Ibuku bekerja sebagai editor majalah. Tiba-tiba aku berfikiran bahwa yang menulis surat itu adalah Echa. Tetapi tidak mungkin tulisan Echa sebagus itu. Tulisannya saja dari dahulu hingga sekarang seperti ceker ayam. Hahahahahaha(bukan menghina). Pikiranku ini ngaco yah. Hahahahahaha.
Malam pun tiba. Ayah dan ibuku sudah pulang. Aku segera memberi surat pemberitahuan kepada mereka. Begini isinya.
  PENGUMUMAN
 Sehubungan dengan menyambut hari pendidikan,Kami pihak sekolah ingin mengembangkan pengetahuan anak-anak kelas 6 tentang pramuka,maka diadakan perkemahan selama 3 hari 2 malam,Pada
Hari/tanggal: Jumat s/d minggu,30 April  - 2 Mei
  Pukul      : 08.00(berangkat dari sekolah)
  Tempat    :  kebun raya bogor
 Terimakasih atas perhatiannya,
Wassalam