Lalu buk Mus sedang mendorong sepedanya dan bertemu lah dengan guru PN TIMAH yang Bernama pak Makmut di jalan rupanya pak Makmut pernah mengajak buk Mus untuk mengajar di SD PN TINAH tetapi tawaranya tidak di terima dengan buk Mus.
Pak Arfhan memberitahukan buk Mus bahwa murid murid meraka harus mengikuti hujian di sekolah SD PN TIMAH dikarenakan SD MUHAMMADIYA cuman mempunyai 10 murid saja mau tidak mau anak didik buk Mus harus ikut hujian di SD PN TIMAH, lalu buk Mus menginformasikan kepada anak didiknya bahwa kita bakalan hujian di SD PN TIMAH, singkat cerita hujian telah di mulai disini terlihat guru guru SD PN TIMAH menghina Harun yang anak berkebutuhan khusus, itu juga yang hal membuat bu Mus kesal telah menghina harun setelah hujian selasai anak anak murid pun di liburkan.
Setalah libur dan mereka pun Kembali masuk sekolah lagi, dan belajar seperti biasa yang di ajarkan langsung dengan pak Arfhan dan tiba tiba pak Bakrin datang ingin berbicara dengan pak Arfhan rupanya Bakri ingin mengundurkan diiri karna Bakri dapat panggilan menjadi guru di SD lain buk Mus dan pak Arfhan sempat menahan Bakri untuk menunggu samapai anak anak lulus tetapi Bakrin tetap ngotot untuk mengundurkan diri karna menurutnya SD MUHAMMADIYA sudah tidak ada massa depannya sekaligus tawaran menjadi guru di SD lain pun tidak bisa menunggu waktu yang lama, saat mendengarkan perkataan Bakri membuat buk Mus sedih dan langsung pamit pulang, lalu pak Arfhan menemuin bu Mus untuk menenakan bu Mus.
Ikal dan Lintang sedang di suruh beli kapur ke manggar, sesampai meraka nyampe ditoko yang di beritahukan oleh bu Mus, Ikal yang masuk ke dalam toko dan Lintang menunggung di luar, saat Ikal mengambil kapurnya Ikal terpesona dengan ukut tanggan si penjual.
Saat bu Mus sedang belanja alat penjaitnya, tiba tiba datang temannya bu Mus yang sedang berbelanja untuk kebutuhan karnaval 17, dari situ lah bu Mus berencana mau mengikut sertokan anak didiknya dalam lomba karnaval 17 dan yang dipilih oleh bu Mus sabagai ketuanya adalah Mahar, Mahar ini bisa di bilang cukup pintar dalam bidang kesenian setalah dipilih jadi ketua Mahar pun mencari ide untuk keperluan karnaval dengan mengantarkan ikal ke pasar membelikan kapur menggantikan tinta seperti biasa ikal yang mengambil kapur ke toko, Mahar menunggu di luar sebenarnya kapur di sekolah ikal belum habis tetapi karena ikal mau melihat tangan dan kuku siapa yang membuat hatinya berbunga bunga itu, Ikal nekat memberikan semua kaput yang ada di kelas kepada harun sebelum ikal melihat kuku tangan itu ia sudah menyiapkan surat untuk pemilik kuku tangan penjual kapur tersebut dan ternyata perempuan yang disukai Ikal itu Bernama A ling dan rupanya A ling itu adalah sepupu teman sekelasnya Ikal yang Bernama A Kiong, Ikal pun meminta bantuan kepada A Kiong untuk bisa bertemu dengan A ling si Wanita pujaan hatinya, Singkat cerita mereka pun telah bertemu dan bertukar puisi.
Lomba karnaval 17an sudah hamper dimulai Mahar yang ditugaskan bu Mus menjadi ketua pun langsung menyiapkan tarian-tarian dan menyiapkan kostum apa yang akan dipakai untuk karnaval. Beberapa saat kemudian hari karnaval pun tiba setiap sekolah menampilkan kesenian masing-masing dan yang terakhir SD Muhammadiya menampilkan keseniannya berupa tarian saat ditampilkan orang-orang sempat menertawakan tarian SD Muhammadiya tersebut, tapi tidak disangka SD Muhammadiya lah yang menjadi pemenang atau yang menjadi juara dari lomba karnaval tersebut mengalahkan SD Pn Timah yang selalu menjadi juara, dari situlah SD Muhammadiya mulai dipandang dan berkembang di daerah itu beberapa orang tua mulai percaya menyekolahkan anaknya di SD Muhammadiya bahkan beberapa orang tua mengharapkan anak didik bu Mus dan bisa mengalahkan SD Pn Timah di lomba cerdas cermat di pulau Belitung.
Terlihat para warga sepertinya sedang mencari anak yang hilang di hutan, rupanya anak yang hilang itu Bernama Flow, flow rupanya anak orang kaya dia segaja kabur dari ramah agar pemintaannya di turuntin oleh kedua orang tua nyaa untuk pindah sekolahnya ke SD Muhammadiya, padahal dia sebelumnya sekolah di Sd Pn Timah, jadi SD Muhammadiya mendapatkan satu murid menjadi 11 orang yang tadinya cuman 10 orang, tapi perpidahan si flow membawa perubahan besar untuk anak anak yang lain yang membuat bu Mus kwahatir dan benar saja nilai anak anak menjadi menurun.
Ikal lebih rajin membeli kapur di toko yang diberitahukan oleh bu Mus, padahal tujuannya sebanarya karna mau bertemu A ling bukan membeli kapur, tetapi maksud kedatanggan Ikal yang sering ke tokonya telah di ketahui oleh pemilik tokonya dan rupanya disaat ikal mengambil kapurnya pemilik toko tidak menyembut nama A ling namu nama lani hal itu membuat Ikal terkejut dan masuk ke dalam untuk bertemu dengan lani dan bertanya keberadahan A ling Dimana,lani pun menjeleskan kalo A ling pergi ke Jakarta membantu bapaknya, tetapi A LING sudah menitip barang melalui A Kiong.
Rupanya si anak baru yang Bernama Flow ingin mengajak anak anak ke hutan tempat flow hilang waktu itu kata flow di sana ada dukun yang sangat sakti Bernama Dubaya Dulah,dari 11 murid cuman 7 murid yang setuju pergi menemui dukun tersebut, sesampai di tempat dukun meraka pun belum berani masuk ahkri nya mahar berteriak memanggil dukun untuk diizinkan masuk, sesudah itu meraka pun berhasil meminta surat atau meraka sebut mantra dari dukun tersebut, dukun pun menyuruh meraka membaca mantra tersebut dari si mantra nya adalah KALAU NAK PINTAR BELAJAR ,KALO NAK BERHASIL USAHA.
Meraka pun Kembali lagi dan melihat Ikal yang sedang sendiri barang yang di titipkan A ling lewat A kiong adalah sebuah kotak yang bergambar Menara efel karna Ikal belum tau gambarannya yang di kotak tersebut ikal pun bertanya kepada Lintang gambar ap itu Lintang pun menjawab bahwa gambar tersebut adalah Menara efel yang berada di faris ibu kota francis.
Buk Mus melihat pak Arfhan yang sedang tertidur bu Mus mencoba membangukan pak Arfhan dengan mengoyangkan bahu nya rupanya pak Arfhan bukan tertidur melainkan meninggal dunia setlah itu buk Mus sangat bersedih melihat kejadian ini,karna ornag yang sangat dihormati sudah tiada setelah kepergian pak  Arfhan bu Mus berhenti mengajar untuk sementara waktu karena trauma atas kejadian pak Arfhan meninggal,dan murid-murid pun kebingggungan karna ga ada guru yang mengajar akhirnya sekolah sepi tinggal Ikal dan Lintang di kelas, disaat Ikal mau keluar kelas Lintang pun melarangnya Ikal untuk tidak keluar, Ikal pun sempat marah karna tidak ada guru dan murid, Lintang memberikan semangat kepada Ikal harus tetap sekolah dan mengejar cita-cita dan dari sekolah ini lah cita-cita itu di mulai, dari perkataan Lintang pun membuat Ikal lebih semangat lagi, Lintang dan Ikal pun berinisiatif untuk menjemput teman-teman kelas nya untuk balik ke sekolah dan untuk belajar dan sebangai guru nya Lintang karna Lintang lah yang paling cerdah di kelas tersebut rupanya perbuatan meraka di lihat dengan pak Sul lalu berita ini di sampai kan kepada bu Mus bahwa anak didik bu Mus masih bersemangat untuk belajar, ahkrinya bu mus Kembali kesekolah untuk mengajar anak-anak didiknya.