Mohon tunggu...
Yuke Ivana Kusuma W
Yuke Ivana Kusuma W Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN MALANG

Memiliki ketertarikan di bidang Non-akademik, ingin mantapkan skill. Menghargai setiap progress meskipun 1%.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Tantangan Ketahanan Integrasi Nasional

29 November 2023   01:24 Diperbarui: 29 November 2023   01:34 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Itegrasi nasional merupakan penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional. Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman,  terdapat perbedaan dalam segi ekonomi hingga sosial budata, perbedaan ini perlu adanya persatuan dan kesatuan agar mewujudkan "Bhineka Tunggal Ika" untuk mencapai integrasi nasional. Terdapat banyak faktor yang mendorong integrasi nasional fi Indonesia contohnya faktor sejarah yang rela berkoban, keinginan untuk bersatu, cinta tanah air, pancasila dan UUD 1945 DLL, faktor tersebut sangat berkaitan dengan ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda pancasila. 

Terdapat juga faktor disintegrasi nasional dimana perpecahan dapat terjadi di dalam suatu bangsa dilarenakan pengaruh dari bangsa lain, dapat dipengaruhi oleh beberappa faktor yaitu masyarakat yang sangat mudah dihasut dan mudah diadu domba, diskriminasi atau perlakuan yang tidak adil sangat memungkinkan terjadinya konflik, maka itu harus adanya antisipasi sebelum terjadinya konflik untuk mengatasinya. Hambatasan tersebut muncul ketika warga negara Indonesia kurangnya menerapkan Pancasila dengan baik ditengah keberagaman yang ada di Indonesia. 

Meskipun penerapan itegrasi nasional di Indonesia belum terwujud penuh dengan masih adanya oknum bangsa Indonesia yang melakukan gerakan radikalisme untuk menebar ketakutan, terjadinys konflik SARA dan juga pelanggaran hak asasi manusia pada kasus tersebut komnas HAM menemukan 26 bentuk penyiksaan, kekerasan, dan perlakukan yang merendahkan dari kasus tersebut bahwa integritas nasional di Indonesia memang belum sepenuhnya terwujud.

Keberagaman menjadi suatu keuinikan di Indonesia dengan adanya keberagaman menjadikan negara yang menjunjung tinggi multikultur. Adapun uoaya yang dilakukan oleh masyarakat dengan meningkatkan rasa toleransi, semanga gotong royong seperti nilai-nilai Pancasila dengann begitu akan tumbuh dalam diri warga negara Indonesia untuk terwujudnya integrasi nasional. Adapun tantangan dalam membangun integrasi datangnya dari dimensi horizontal dan vertikal, dalam dimensi horizontal berakar pada perbedaan suku, agama, ras, dan geografi. 

Sedangkan dalam dimensi vertikal, tantangan yang ada adalah berupa celah perbedaan antara elite dan massa, dimana latar belakang pendidikan kekotaan menyebabkan kaum elite berbeda dari massa yang cenderung berpandang tradisional.    Tantangan dari dimensi vertikal dan horizontal dalam integrasi nasional Indonesia tersebut semakin tampak setelah memasuki erat reformasi tahun 1998. Konflik horizontal maupun vertikal sering terjadi bersamaan dengan melemahnya otoritas pemerintahan di pusat. Kebebasan yang digulirkan pada era reformasi sebagai bagian dari proses demokratisasi telah banyak disalahgunakan oleh kelompok-kelompok dalam masyarakat untuk bertindak seenaknya sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun