Hal yang berbeda 180 derajat pasca invasi Amerika Serikat di tahun 2003. Orang-orang tidak bisa mendapat pendidikan karena teror perang dan hancurnya infrastruktur. Dengan absennya pendidikan, fundamentalisme dengan mudahnya masuk dan mempengaruhi pikiran rakyat. Disinilah organisasi-organisasi seperti Al-Qaeda dan ISIS dengan mudahnya merekrut para pemuda dengan semangatnya yang masih berkobar-kobar. Â
Indonesia di masa depan membutuhkan sumber daya manusia yang mampu menghadapi tantangan dan permintaan kelas dunia. Jika hanya segelintir orang yang mampu menjawabnya, bagaimana kita bisa memaksimalkan potensi negeri ini secara keseluruhan? Dalam skenario terburuk, paham fundamentalis akan menjadi makanan pokok setiap mahasiswa/mahasiswi Indonesia, dan Malang berubah menjadi Mosul kedua di Asia Tenggara. Sebuah kemunduran besar bagi bangsa ini jika itu yang terjadi. Cukuplah Mosul menjadi pelajaran besar bagi kita semua untuk terus mempertajam pikiran dan kritis memahami berita yang kita dengar. Bawa titel "maha" kita dengan penuh tanggung jawab, sadar akan beban yang kita tanggung untuk masa depan bangsa ini.
Yuka.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H