Mohon tunggu...
Yuli Yuil
Yuli Yuil Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Desa

Aku anak Wonogiri yang sedang belajar menimba ilmu dan aku slalu berharap agar kesuksesan slalu berada dalam genggamanku Tuhan slalu bersama kita Aku selalu yakin bahwa Tuhan akan selalu menjawab doa doa kita selagi kita akan berusaha dan terus berusaha ingatlah bahwa meminta itu cukup satu kali tetapi mendoa itu harus berkali-kali" spirit in our live guys. . . .

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Aliran Filsafat Essensialisme dan Implikasinya Terhadap Millieu Pendidikan

11 Mei 2012   13:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:26 5069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

PENDAHULUAN

BerFilsafat merupakan suatu cara berfikir logis dan rasional.Sudah barang tentu kita harus mempelajari filsafat dalam kegiatan study kita.Agar kita bisa berfikir secara logis dan menggunakan rasio dalam menghadapi permasalahan yang ada.Terdapat bermacam-macam aliran filsafat dalam dunia pendidikan,termasuk salah satunya adalah aliran filsafat Essensialisme.Essensialisme merupakan filsafat yang berdirinya didasari atas dua aliran filsafat yakni Idealisme Klasik dan Realisme.Dalam filsafat ini pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas.

Disamping itu dalam dunia pendidikan pastilah seseorang tidak akan terlepas dari apa yang dinamakan dengan milieu pendidikan.Yang mana ragamnya terdiri atas tiga bentuk yang lebih dikenal dengan tripusat pendidikan.Antara satu dengan yang lain pastilah mempunyai hubungan salingketerkaitan,yakni model aliran filsafat essensialisme mempunyai dampak bagi milieu pendidikan.Untuk selanjutnya akan dijelaskan dalam makalah ini.

PEMBAHASAN

1.Filsafat Essensialisme

Essensialisme adalah pendidikan yang didasarkan kepada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak peradaban umat manusia.Essensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas.

Essensialisme muncul pertama pada zaman renaissans dengan ciri utamanya berbeda dengan progressivisme.Perbedaan ini terutama dalam memberikan dasar berpijak mengenai pendidikan yang penuh fleksibilitas,dimana secara terbuka untuk perubahan toleran dan tidak ada keterikatan dengan doktrin tertentu.Bagi essensialisme pendidikan yang berpijak pada dasar pandangan itu mudah goyah dan kurang terarah.Karena itu essensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama,sehingga memberikan kestabilan dan arah yang jelas.

Essensialisme bukan merupakan filsafat tersendiri,yang mendirikan suatu bangunan filsafat,melainkan merupakan suatu gerakan dalam pendidikan yang memprotes terhadap pendidikan progresivisme.dalam pemikiran pendidikannya memang pada umumnya didasari atas filsafat tradisional idealisme klasik dan Realisme.Dua aliran filsfat ini bertemu sebagai pendukung essensialisme tetapi tidak lebur menjadi satu,berarti tidak melepaskan sifat utama masing-masing.

Menurut Esensialisme nilai-nilai yang tertanam dalam warisan budaya social adalah nilai-nilai kemanusiaan yang terbentuk secara berangsur-angsur dengan melalui kerja keras dan susah payah selama beratus tahun dan didalamnya berakar gagasan dan cita-cita yang telah teruji dalam perjalanan waktu.

a.Konsep Pendidikan

Dikemukakan kaum esensialis bahwa sekolah-sekolah harus melatih/mendidiksiswa untuk berkomunikasi dengan jelas dan logis.sekolah memiliki tanggung jawab untuk memperhatikan apakah semua siswa menguasai ketrampilan inti dalam kurikulum seperti membaca,menulis berbicara,berhitung,dsb.

Ahli pendidikan esensialis tidak memandang anak sebagai orang yang jahat dan anak sebagai orang yang secara alamiah baik,untuk menjadi anggotamasyarakat yang berguna anak perlu diajarkan nilaidisiplin,kerja keras dan rasa hormat pada pihak yang berwenang.

Peran guru adalah membentuk para siswa menangani insting-insting alamiah dan non produktif mereka dibawah pengawasan sampai pendidikan mereka selesai.

Menurut filsafat esensialisme pendidikan harus bersifat praktis dan memberi anak-anak pengajaran yang logis,sekolah tidak boleh mencoba mempengaruhi atau menetapkan kebijakan-kebijakan social.

b.Peranan sekolah dan guru

Peranan sekolah adalah memelihara dan menyampaikan warisan budaya dan sejarah pada generasi pelajar.Disekolah siswa belajar pengetahuan,belajar bersikap,mengasah ketrampilan sebagai bekal nantinya untuk menjadi anggota masyarakat

Peranan guru diantaranya adalah :

·Peranan guru kuat dalam mempengaruhi dan mengawasi kegiatan di kelas

·Guru berperan sebagai sebuah contoh dalam pengawalan nilai-nilai dan penguasaan pengetahuan atau gagasan-gagasan.

2.Millieu Pendidikan

Milieu pendidikan atau yang lebuh familiar di telinga kita adalah lingkungan pendidikan merupakan lingkungan tempat berlangsungnya prses pendidikan yang merupakan bagian dari lingkungan social.

Dalam buku karangan Sudiyono yang dimaksud milieu adalah sesuatu yang berada diluar diri anak dan mempengaruhi perkembangannya.

Dalam blog Pristiadiutomo dsebutkan bahwalingkungan pendidikan adalah lingkungan yang berpengaruh terhadap praktek pendidikan,lingkungan sebagai berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan.

Dari berbagai pengertian diatas dapat saya simpulkan bahwa lingkungan pendidikan adalah lingkungan diluar diri anak yang merupakan tempat berlangsungnya oroses pendidikan yang berpengaruh terhadap praktek pendidikan.

Lingkungan pendidikan memiliki fungsi diantaranya adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungannya baik fisik social maupun budaya terutama berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar dapat tercapaitujusn pendidikan secara optimal,selain itu adalah mengajarkan tingkah laku umum dan menyeleksi serta mempersiapkan peranan tertentu dalam masyarakat.

Ragam bentuk lingkungan pendidikan dibagi atas tiga yang dikenal dengan tripusat pendidikan,yaitu keluaraga sekolah dan masyarakat.

·Keluarga

Merupakan lingkungan yang pertama dan utama karena manusia pertama kalinya memperoleh pendidikan dilingkungan ini sebelum mengenal lingkungan yang lain.keluaraga sebagai salah satu ragam bentuk lingkungan yang memiliki peranan penting dalam membentuk generasi muda.

Keluarga sebagai lingkungan pertama bagi individu dimana ia berinteraksi. Dari interaksi ini selanjutnya individu memperolehunsure dan cirri dasar bagi pembentukan kepribadiannya melalui akhlak,keiasaa,dan emosinya untuk ditampakkan dalam sikap hidup dan tingkah laku(Langgulung,1997).

Lingkungan keluaraga berpengaruh kepada anak dari sisi antara lain perlakuan keluarga terhadap anak,kedudukan anak dalam keluarga,keadaan ekonomi keluarga,keadaan pendidikan keluarga dan pekerjaan orang tua.

·Sekolah

Sekolah merupakan lingungan kedua setelah keluarga.Sekolah juga memegang peranan penting dalam hal pendidikan.Selain itu sekolah juga berfungsi untuk membentuk kepribadian anak.

Pendidikan sekolah biasanya disebut dengan pendidikan formal,karena sekolah adalah pendidikan yang mempunyai tujuan,dasar,isi,metode alat-alatnya disusun secara eksplisit sistematis dan distandarisasikan.

Sekolah hendaknya memelihara pendidikan agama,akhlak sesuai dengan ajaran agama.Pendidikan agama yang diberikan jangan bertentangan dengan pendidikan agama yang telah diberikan keluarga,karena si anak akan dihadapkan dengan pertentangan nilai-nilai sehingga mereka akan bingung dan kehilangan kepercayaan.Guru adalah pendidik professional karenanya secara implicit ia telah merelakan diringyamenerima dan memikul tanggungjawab pendidikan yang dipikul orang tua. Sekolah sebagai pendidikan formal dirancang sedemikian rupa agar lebih efektif dan efisien yaitu bersifat klasikal dan berjenjang.Sistem klasikal memungkinkan sejumlah anak belajar bersama dan dipimpin oleh guru sebagai fasilitator.Sebagai konsekuensinya mereka menerima materi yang sama.Untuk itu pada suatu kelas biasanya murid-muridnya mempunyai kemampuan yang relative sama dan kelompok umur yang hamper sama pula.

·Masyarakat

Masyarakat dapat diartikan sebagai kumpulan individu dan kelompok yang diikat oleh kesatuan Negara,kebudayaan dan agama.Lembaga pendidikan ini berorientasi langsungkepada hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan.Pendidikan masyarakat adalah pendidikan yang menunjang pendidikan keluarga dan sekolah.Masyarakat besar pengaruhnya dalam memberi arah terhadap pendidikan anak terutama para pemimpin masyarakat atau penguasa yang didalamnya.

Masyarakat adalah pendidikan tersier yang merupakan pendidikan terakhir tapi bersifat permanent dengan pendidiknya masyarakat itu sendiri secara social,kebudayaan,adapt istiadat dan kondisi masyarakat setempat sebagai lingkungan material.Banyak sekali lembaga pendidikan dalam masyarakat seperti masjid,madrasah/pondok pesantren,pengajian/majlis taklim,kursus-kursus,dan badan pembinaan rohani.

3.implikasi filsafat Essensialisme terhadap milieu pendidikan

Sebagaimana dijelaskan didepan bahwa esensialisme yaitu filsafat yang memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan dan nilai terpilih mempunyai dampak terhadap milieu pendidikan diantaranya,

·bahwa pengawasan pengarahan dan bimbingan orang yang belum dewasa akan melekat pada masa balita yang panjang.Dalam hal ini keluarga menjadi lingkungan pertama yang sangat berpengaruh terhadap tindak tanduk si anak nantinya.Ajaran dan didikan dalam keluarga sangat berpengaruh pada anak.

·Dalam esensialisme sekolah menyampaikan warisan budaya kepada pelajar.Dilingkungan ini siswa dibebankan pada aturan-aturan ,tugas-tugas,disini siswa akan berlatih untuk bertanggung jawab atas tugas yang sudah dibebankan.Guru memiliki peranan penting dalam membentuk kepribadian anak,guru adalah contoh dalam penguasaan pengetahuan,dalam hal ini sikap dan tingkah laku seorang guru harus bias menjadi teladan bagi anak didiknya.

·Generasi muda perlu belajaruntuk mengembangkan diri setinggi-tingginyadan kesejahteraan social.di sini perlu adanya sikap yang positif agar anak bisa diterima dalam masyarakat.



PENUTUP

Kesimpulan :

oEssensialisme muncul pada zaman renaissance,merupakan pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak peradaban umat manusia,yang memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas

olingkungan pendidikan adalah lingkungan diluar diri anak yang merupakan tempat berlangsungnya oroses pendidikan yang berpengaruh terhadap praktek pendidikan

oessensialisme mempunyai dampak bagi milieu pendidikan terkait kegiatan belajar yang dilaksanakan mulai dari rumah,sekolah hingga lingkungan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Barnadib,imam,Filsafat Pendidikan.yogyakarta:Andi Offset,1997

Mulyahardjo,redja.Pengantar pendidikan.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.2001

Sudiyono,Ilmu pendidikan Islam jilid I,Jakarta:PT Rineka Cipta,2009,Sadulloh,uyoh,pengantar Filsafat Pendidikan.Bandung:CV Alfabeta.2003

Zuhairini,dkk.Filsafat Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara,2008

Hadirukiyah.blogspot.com/2010/07/.Filsafat pendidikan Essensialisme

Moshimoshi.netne.net/bab-4.htm

Pristiadiutomo.blog.frendster.com

Hadirukiyah.blogspot.com/2010/07/.Filsafat pendidikan Essensialisme

Zuhairini,dkk.Filsafat Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara,2008,hal.25

Uyoh Sadulloh.pengantar Filsafat Pendidikan.Bandung:CV Alfabeta.2003.hal159

Imam Barnadib.Filsafat Pendidikan.yogyakarta:Andi Offset,cet IX.1997.hal.38

Redja Mulyahardjo.Pengantar pendidikan.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.2001.hal.160

Uyoh Sadulloh…..pengantar…160

Ibid,162

Redja…pengantar…164

Moshimoshi.netne.net/bab-4.htm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun