Mohon tunggu...
Muhammad Yuhyil Izoma
Muhammad Yuhyil Izoma Mohon Tunggu... -

Yang ku tulis hanyalah reaksi kehidupan yang hakiki

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Terbangun dari Mimpi

2 Oktober 2014   13:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:41 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14122079331706088277

Mimpi

Apakah semuanya tidak mendengar dan hanya ku lah yang mendengarnya..? pertanyaan yang membuatku sedikit bertanya-tanya pada diriku. Kenapa ia tidak mendengar suara itu ? sedangkan suara itu cukup jelas terdengar kencang.

Srekk Srekk. Srekkk.. “bunyi suara tersebut”

Gelapnya malam dan dinginnya udara malam tak lazim membuatku untuk mengetahui berasal dari mana sumber suara tersebut. Suara yang aneh dengan begitu jelas. Dan membuat mimpiku terbangun.

Ku berusaha mengetahuinya melalui bilik-bilik yang ada di kamarku,berusaha untuk mencari lubang yang pas dan melihat keluar apa sebenarnya yang ada di luar kamarku, lama tak memukan lubang yang pas  untuk melihatnya.. semakin membuatku penasaran untuk mengetahui suara tersebut . Tak berani untuk menyalakan lampu kamar,ku hanya memakai penerangan dengan lampu Hanphone .

Suara itu semakin keras dan keras… srek… srekk.. srekk.. “bunyi suara” membuat bulu pundak ku merinding.. dan tak ada kata tak berani untuk mengetahuinya. Lama kemudian akhirnya ku menemukan lubang yang pas untuk melihatnya.. dan ternyata yang ku penasari tersebut ialah.. sesosok dua orang yang begitu aneh dengan memakai tutup wajah yang membuatku tak mengenalinya. Ku berusaha melihatnya lebih detail dan ternyata ia adalah orang proyek yang sedang menurunkan batu sprit/ krikil dan yang membuat suara aneh di malam hari ini.. srek.. srekk.. srekkk…  yang membuat tidurku terganggu dan terbangun dari mimpi indahku..

Tak ada yang tak mungkin terjadi dan tak mungkin mengetahuinya jika kita tidak mau ingin tahu apa yang sedang terjadi.? Kenpa itu ada.? Dan mengapa itu terjadi. “ seraya hatiku berkata”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun