Mohon tunggu...
Yuhwaningsih
Yuhwaningsih Mohon Tunggu... Penulis - Mengikat Ilmu, Menebar Makna

Qaulan Sadiida

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengembangkan Kecerdasan Emosi Anak

30 Juni 2020   14:16 Diperbarui: 30 Juni 2020   14:33 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenapa sih, Anak Saya Sering Rewel?

Rewel merupakan tanda adanya ketidaknyamanan yang dirasakan pada  anak. Memeluknya, menatapnya, dan berbicara dengannya akan membantu memulihkannya.

Ajaklah bicara sambil mengelus kepala atau punggungnya. Pertanyaan, "Ada apa, Sayang? Ada yang sakit?" adalah pertanyaan mendasar yang membuat mereka merasakan kehangatan kita. Jika jawabannya tidak ada yang sakit, tanyakanlah apakah sedang lelah, lapar atau mengantuk. Apabila jawabannya tidak, selanjutnya kenalkan anak nama emosi yang mungkin sedang ia rasakan.
 
Tanyakanlah, "Kakak sedang sedih?"  "Merasa kecewa?"

Kemudian, biarkan ia bercerita sebebas-bebasnya. Jika telah selesai, responslah ceritanya dengan empati, "Iya, ya ... ibu juga ikut sedih ...."
Kemudian, kita dapat mengambilkan dan memberikannya segelas air minum.

Langkah berikutnya, kita dapat mengajarkan anak menemukan penyelesaian masalah. Kita dapat bertanya, "Kira-kira apa yang akan Kakak lakukan selanjutnya?"

Mendengarkan dengan seksama apa yang disampaikan anak dan juga membantunya menemukan penyebab. Jelaskanlah jika anak bertanya atau belum memahami tentang suatu hal. Latih anak menemukan beberapa alternatif pemecahan masalah dan cara menyelesaikannya. Anak akan melakukan salah satu alternatif problem solving yang menurutnya paling mudah sesuai kemampuan dan merupakan pilihannya.

Tugas kita mendengarkan dan memberikan pendapat saja. Yakinkan padanya bahwa, "Allah selalu bersamamu, Nak dan selalu memberimu pertolongan. In syaa Allah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun