Jakarta- Babak baru pergerakan polisi getol menangkap cyber-cyber yang provokatif dan memutar-balikan fakta, karena ulah mereka itulah NKRI terasa menjadi tidak aman, dan mereka berperan dan membantu menyulut ujaran kebencian terutama terkait isu agama yang dikaitkan dengan suku, ulama dan pemerintah.
Satu persatu Satgas Siber Mabes Polri menggelandang cyber penyebar fitnah, minggu (28/5/17) AR ditangkap di Padang Panjang Barat, tersangka diduga melakukan tindak pidana dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yg ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku,ras,dan antar golongan (SARA) melalui media sosial.
Adapun barang bukti yang diamankan adalah 1 unit Tablet merk Asus warna Hitam putih tipe K-102; 1 unit handphone merk samsung warna biru kuning tipe SM - 8310 E; 1 buah KTP a.n AR; dan saat ini TSK masih dilakukan pemeriksaan untuk penyidikan lanjutan.
Kalau kita lihat apa saja konten yang disebar akun AR, diantaranya menggelorakan “Isu Kriminalisasi Ulama” agar menciptakan opini bahwa negara mengkriminalisasi ulama, dan “Razia Geng Motor oleh FPI” dengan koment “Tugas Polri Sudah Diambil FPI!# karena Polri lagi sibuk buat drama Rekayasa Ulama” (diposting 24/5/17).
Sebenarnya banyak lagi ujaran kebencian yang AR yang dilantunkan akun mendia sosialnya, namun tidak perlu dibahas secara mendalam itu urusan penyidik Polri.
Akan tetapi hal ini menggambarkan sekaligus memberikan penjelasan kepada kita semua, bahwa Isu yang mereka lepas dan sebar sengaja untuk membuat gaduh NKRI, Polri selalu menjadi kambing hitam, padahal target mereka lebih besar bukan hanya sekedar Polri tapi NKRI.
Sekarang ini, Satgas Cyber Mabes Polri sedang memburu mereka, mudah-mudahan ketangkap dan bisa membuka cakrawala berpikir bangsa Indonesia, bahwa Isu-isu sekarang ini sengaja dibuat oleh kelompok mereka agar gaduh, dan membela seseorang yang sudah terjepit secara hukum karena perilakunya sendiri.
Namun yang disayangkan, cyber penyebar isu dan fitnah ini selalu mengambil nama muslim baik didepan maupun dibelakangnya, kasihan agama Islam sekarang ini terus menerus di nodai oleh orang-orang yang hanya memperjuangkan kelompok, mari bersatu perangi teroris dan cyber-nya serta “Jaga Nama Baik Islam”.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI