Mohon tunggu...
Rizal De Loesie
Rizal De Loesie Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Lelaki Penyuka Senja

Rizal De Loesie, Terkadang Rizal De Nasution dari Nama asli Yufrizal mengalir darah Minang dan Tapanuli. Seorang Lelaki yang sering tersesat di rimba kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rela Penghiba

8 Februari 2017   00:12 Diperbarui: 8 Februari 2017   00:19 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terlahir kabut mengawal duka dari rahim senja,
Entah, dimana belantara rasa menimbun lamun
Sedianya fajar mencerah dipangkuan, kala sapamu
diantara ranum senyum.
Namun semu menjamu derai airmata pujangga
dilapis dalam perasaan penghiba,
seharusnya…. belantara ini tiada mencari diri
karena engkau lahir dari nurani,
berdandan tangan-tangan menadah doa,
baik-baik sajalah dikau dipelukan malam
**
Aku lesap jiwa yang kalap,
Tertuding panji-panji kata menghentak tatapan mata
Karang lengang tiada ditungui camar yang lelah,
Sayapnya terburai, teriakan ombak menguak kenang
Luruh satu persatu, jiwanya rapuh,
Nyanyian terbenam cahaya rembulan yang redup
Dalam dekap sunyi. Hening
Tiada berbekas ……………
**
Dago, 7 Februari 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun