Desir angin, menyergap hening
Yang kubaringkan sekian lama,
Dirona wajahmu selayak dulu
Diranum waktu, berguguran
Daun rindu, jatuh berkecambah... Â
Tumbuh tak mampu ku kekang
Mengawang di bentara langit,
Seraya aku tetap di bawahnya
Berkidung sunyi,Â
kemarau berdesau, seperti deru ombak
Saat rambutmu terkuak,
merah pipimu di jamu langit
Atau, entah bisik rayuku , saat itu Â
Membunuh segala kata, kecuali Â
Cinta,,
Kini, di bawah langit
Mengendap sari kasihmu di lebuh asa
Dalam genang kenang tentang mu
Bila senja, siang, melengang,,
Kau tak pernah hilang
Dalam bayang,,
Â
Bandung, Agustus '16
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H