Lamun terderai sekejap matahari petanng,
Derak ranting pohonan dalam rayu angin,
Semilirnya di kening, menghapus bilur lelah
terhias dedaunan renta jautuh dipangkuan,
menguning, selayak senja
Dalam hitungan hasta,
**
Dedaunan yang disatukan ranting
Sekian berlalu dalam pagut dahan,
Kini lepas bebas .....
Selayak matahari yang telah menguji,
Lalu, siapa yang salah ?
Daun yang lelah, jiwa yang pasrah
Menyatu dalam deru sore ini,
Tanpa kopi .....
**
Adalah ranting dalam syair pujanggga,
Terkait kata, doa dan usia ...
Sebelum detak tak berderak ,
Luluh jua tertancap bagai tanda :
di pusara.....
Lalu, hening tiada apa-apa....
Bandung, Juli 2017