Mohon tunggu...
Rizal De Loesie
Rizal De Loesie Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Lelaki Penyuka Senja

Rizal De Loesie, Terkadang Rizal De Nasution dari Nama asli Yufrizal mengalir darah Minang dan Tapanuli. Seorang Lelaki yang sering tersesat di rimba kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Laron dan Lampu Kota yang Sepi

11 April 2020   22:16 Diperbarui: 11 April 2020   22:15 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Rizal De Loesie
Sungguh engkau bukan tersesat, karena pertemuan tak harus tercatat
Engkau melintas bayangan, sayap malam mengambang lalu jatuh di pelukan.
Tak ada puisi lahir dipaksakan, karena puisi bahasa kalbu tanpa ragu-ragu
Syair mengalir dan rebah di dada pujangga,
Desah napas kata yang rebah, diksi menjadi bening mutiara tanpa guratan
Terpajang semua kisah dalam lembab malam
Redup cahaya nyala dalam dada, riuh senandung tak lagi mampu menahan jerat malam
yang menyulut benih api.
Lalu mimpi mengalirkan anak sungai di bawah syurga.
Dari jemari lentik bidadari luruhlah segala jemu
Kita menjelma laron-laron dan lampu kota yang sepi
**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun