Tepat malam ini tidak lagi malam,
Jarum jam telah rebah ke seberang
Adalah puisi ke lima,
Pada cangkir kopi kedua
Itu bukan apa-apa, karena sunyi telah lelap
Di pangkuan embun
Irama napasnya membisikkan ratusan diksi
harus ku siasati satu-satu
*
Diamlah sejenak detak jam, seakan kau pacu jantungku
Menuliskan kalimat. Aku masih ingin kembali membalik halaman
Ber-puluh bab dalam pikiran.
harus kutuliskan dengan kata-kata singkat
Aku rindu kampung halaman
Bandung, 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H