Mohon tunggu...
Rizal De Loesie
Rizal De Loesie Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Lelaki Penyuka Senja

Rizal De Loesie, Terkadang Rizal De Nasution dari Nama asli Yufrizal mengalir darah Minang dan Tapanuli. Seorang Lelaki yang sering tersesat di rimba kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kalimat Semu yang Menajamkan

21 Maret 2020   16:44 Diperbarui: 21 Maret 2020   17:09 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rizal deLoesie

Jika kutulis sebuah sajak cinta

Katamu, aku jatuh cinta saat senja menua di belulangku

Ilalang tak lagi savana selain butiran kulit mati di jemari

Bila kutulis senandung syair tentang hidup mengalir

Katamu, jangan mengeluhkan karang dan lautan menghadang

Karena hidup adalah percobaan belajar membaca puisi

Dengan rima dan intonasi  yang tak sehati

Lalu anganku menangkap cahaya rembulan di tengah malam

Merasakan debar menyusuri teluk nadi

Hingga kurangkai kata yang berserak itu menjadi untaian doa pujian

*

Tetapi katamu lagi,

Imanku tak segaris lurus, ibadahku begitu kurus

Sangat tak pantas mementaskan syair ketuhanan itu

Karena aku juga tahu ketuhanan bagiku adalah jiwaku

Dalam perbincangan nurani di balik keikhlasan dan ampunan

Saat itu,

Kusadari ketidaksempurnaanmu menyentuh jiwa,

Tanpa kausadari temalinya menjerat kalimat-kalimatmu

*

Kini kutulis syair sebanyak rimba, sebanyak rindu

Di pokok-pokok kayu besar yang langka, udara lembab dedaunan basah

Di pucuk-pucuk rerumputan dan ranting

Tentang sepasang burung mungil kedinginan dengan doanya

Berbait-bait terjela bagai rotan hiasan di rumah-rumah dermawan

Yang menyimpan duitnya diam-diam

Di aliran sungai keruh dengan airmata penindasan dan kezaliman

Pada batu-batu yang menggoreskan perihnya kehidupan

Dan perihal dirimu yang terlamun kalimat-kalimat semu

Yang menajamkan


Bandung,2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun