Bila jua puisi adalah rumah bagi sepiku
Senja yang merahkan setetes kata yang menitik sudut mata
Melaut kata berombak pinak ke sapuan angin,
di kening duka
**
Oh, jingga yang bersenandung antara gerai nyiur
bagai lambaian rambut terurai mayangku
dalam serpih tepian mimpi
kala itukah hanya bisik angin terlalu wangi dikuping waktu
sementara langit dengan punggung kata
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!