Saban hari
hampir tiap kutukan waktu
kutemukan kata-kata
di bibir sumur
yang airnya tak ada lagi
*
Dan segelemang senja nan pudar
cahaya lampu jalan nan angkuh
merayu laron-laron kalimat Â
memasamkan segenap asa menjadi ruah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!