Rizal De Loesie
Beribu kenang tak mati-mati melamun rindu tak padam-padam,
di mata embunmu  terkuas  karya cinta yang kita benahi
dari detak-detak waktu ke ujung samudra terdalam
sapaan gerimis mampu memekar mawar,
sedangkan hujan dengan senandungnya sendiri
dalam gaung kata-kata tak pernah sampai
Aku tak lagi memintal sunyi ketepi jendela
saksikan melati dan kembang sepatu di halaman
dikerumi kumbang-kumbang
karena aku sadar, keindahan hanyalah dimakna mata
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!