Mohon tunggu...
Rizal De Loesie
Rizal De Loesie Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Lelaki Penyuka Senja

Rizal De Loesie, Terkadang Rizal De Nasution dari Nama asli Yufrizal mengalir darah Minang dan Tapanuli. Seorang Lelaki yang sering tersesat di rimba kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aku Malas Sekolah

24 Agustus 2019   19:37 Diperbarui: 24 Agustus 2019   19:40 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rizal De Loesie

Aku malas sekolah.
Membosankan  rutinitas, seperti sawah terbentang hijau
Dan tetiba daunnya layu kurang air dan pupuk yang mahal
Hama mencumbui dan hampa-hampa

Aku malas sekolah, hujan deras di petak-petak sawah  mata petani
Yang putus asa.
Karena nakalku bu guru menangis berpuluh tahun di gaji segenggam beras
Dengan ikhlas berhujan-panas.

Dan tiap mimpi digilas regulasi tak jadi-jadi Pegawai Negeri
Aku sudah malas bersajak dan puisi-puisi memuja itu ini,
Bundaku sembunyikan gelisah di pasar, garam yang tak lagi asin
Nyala cabe meredup di tungku-tungku dapur

Ayah lebih suka katanya mereguk kopi tanpa gula
Di dadanya entah apa, memikirkan pindah rumah dari petak ke Lorong
Berkejaran dengan tikus-tikus  berdesir mengusir
Yang kita baca  slogannya sepanjang gang

Aku muak pakai seragam dan rutinitas membahas kurikulum
Dan beban-beban guruku yang tak tahan dari rasa lapar
Aku takut berprestasi, mendapat medali
Dari karya-karya dan penelitianku

Karena untuk harus melalui banyak birokrasi dan uji
Uji emisi, uji layak dan uji hirarki dalam negeri
Hingga karyaku hanya bisa di beli  luar negeri

Sekolah mengajariku karakter tatakrama budaya dan agama
Kehidupan mengajari aku keperihan dan kehampaan
Aku akan sekolah bila senyum guruku renyah, ibuku mengantarkan

Bekal tanpa airmata
Karyaku dikaryakan di bumi nusantara
Dan ayahku tersenyum berdiri di tiang bendera dengan bangga.

Bandung, 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun