Tidak juga menjelma menjadi mutiara-mutiara
Yang menjadikanmu di atas kuasa
Saat senyummu menjadi tawa dan kesedihan terlalu ranum
tergenggam, air mata menjenguk, karena tiap yang kau reguk
Menjadi bilur-bilur yang menjelma
air mata akan menjadi pusara-pusara dengan kamboja
Di apit bilah-bilah tabah dan anak panah
Lalu, sebait puisi menjelma jua airmata
Sementara aku tak pernah asing memaknai diksinya
karena kegembiraan dan kesedihan hanya selapis rasa
memaknai.............
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!