Camar tak henti meniti  buih. Angin berderu gemuruh  dadamu. Nyala langit terkuas dalam degup awan merah. Mengikut lekuk alir sungai panjang berdesir. Bening tatap  jarum hujan  jatuh di sudut kerinduan. Laut bergelora, pecah ombak terkuak haluan sampan. Layar mengambang lepas satu persatu. Sampan mengaung dalam kenangan menimba - nimba  putik rindu.
**
Jendela dan pintu tergembok waktu, tak ingin  usai. Tak ada yang didustakan cinta di landai pantai. Angin berkisau di gerai rambut. Tak banyak diksi melukis  taut jemari dalam dekap, mata  setengah redup. Menyusun ritma insang di gelora ombak, tak reda berkayuh. Sampai piuh angin menghentikan tetes embun,
Sampan tersandar di dermaga tersenyum ranum.
Bandung, 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H