Mohon tunggu...
Rizal De Loesie
Rizal De Loesie Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Lelaki Penyuka Senja

Rizal De Loesie, Terkadang Rizal De Nasution dari Nama asli Yufrizal mengalir darah Minang dan Tapanuli. Seorang Lelaki yang sering tersesat di rimba kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sampan

18 Februari 2019   10:24 Diperbarui: 18 Februari 2019   10:31 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Camar tak henti meniti  buih. Angin berderu gemuruh   dadamu. Nyala langit terkuas dalam degup awan merah. Mengikut lekuk alir sungai panjang berdesir. Bening tatap  jarum hujan  jatuh di sudut kerinduan. Laut bergelora, pecah ombak terkuak haluan sampan. Layar mengambang lepas satu persatu. Sampan mengaung dalam kenangan menimba - nimba  putik rindu.

**

Jendela dan pintu tergembok waktu, tak ingin  usai. Tak ada yang didustakan cinta di landai pantai. Angin berkisau di gerai rambut. Tak banyak diksi melukis  taut jemari dalam dekap, mata   setengah redup. Menyusun ritma insang di gelora ombak, tak reda berkayuh. Sampai piuh angin menghentikan tetes embun,

Sampan tersandar di dermaga tersenyum ranum.

Bandung, 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun