tabir malam menakdirkan diri kepada gugusan bintang
lembar cakrawala  membentang, mencari kata-kata
Memaknai diri. Kelopak hari terus berguguran. Jatuh
Pergantian dan metamerfosa hidup antara cahaya dan redup
samudera dengan batu karang dan ombak menghempas
cadas waktu, jalanan panjang tanpa batas tanpa simpul
penghentian itu, tuhanlah menjadikan ada dan tiada
**
Di meja.
Berserakan bangkai pusi dan kopi, asap mengepul menyatu rasa
Menggurat gambaran mayapada. Mencari-cari arah mata angin
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!