Buku puisi ini jelas berisi rangkai puisi
Walau tak tersusun rapi, puisi tetaplah puisi
Lahir dari imajinasi dan rasa secangkir kopi
Seperti langit, tetaplah  tinggi
Buku puisi tetap menjadi  buku puisi
*
Jika langit jatuh, seperti buku puisi dipangkuanmu
Akan kubacakan satu persatu puisi itu bersama langit
Kuiramakan dendang melayu dan seruling merdu
Menyusup relung-relung hatimu
*
Tapi.... langit tak  pernah jatuh
Aku juga tak tau  di mana relung hatimu
buku puisi pun  kau sembunyikan
kebalik awan
Bandung, Â 21 Desember 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H