lara langit yang tak kunjung habis
lingkar teluk samudera yang kau arung
bukankah sudah terbiasa kehilangan?
karam dan mengapung di laut kelam
tiap detik getir melilit, desir angin  di dada
menjamah gemuruh...
berhilir ombak, kemana tiada peduli
mata hati yang tak pernah mati
**
langit sabak, Â tiada tampak terisak
masih adakah bias bintang bertandang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!