Sejumput kata menghunus tepat di jantung kalimatku, gemuruh menghujam gulita pandangan dan getar rangka membunuh jiwa. Aku terpasung jutaan langkah sementara kalimat hanyalah susunan kata yang terbata. Lalu,  pedang-pedang berkilau  mengarah pada simpul-simpul yang telah lama dikrarkan.
*
Rasa ini adalah kekalahan, bertumpu pada keheningan dan ketiadaan. Kata adalah diksi yang teramat padat untuk dijelaskan kalimat.
*
Pulanglah sejenak pada lorong-lorong hati, menabur  bunga-bunga di keningnya, bila bunga itu terlanjur kering, tunggulah tiba nyanyian embun menetes di lubuk hati. Setelah itu jeruji ataupun bias cahaya tuhanlah yang tahu...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H