*
Jelang senja, ilalang mencibir
Mengangguk tanpa makna
Padaku, yang sembunyikan angin
di telapak tangan.....
genggam rasa tak karuan
**
Entah penyelinap sukma,
Beronta di dada tak tahu kenapa,
Atau terlalu menghitung kehilangan
Walau tak tergenggam
**
Percuma, jendela jiwa terbuka
Menerima rembesan embun kalbu,
Sebelum engkau terlelap dalam sajak,
Atau, terlalu naif selembar cemburu
Jiwa rapuh tiada terlabuh
**
Ya sudah, senja ini sejati tanpa bias
Seperti syair-syair tak terpagut diksi,
Hanya suara lirih yang dimaknai hati
Jelang saja malam, biar menjadi kelam.....
"Kota Sendu. Medio Mei16"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H