Pemalang (01/02/2024) - Dalam mengatasi persoalan pembuangan limbah rumah tangga minyak jelantah, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro mengadakan pelatihan pembuatan sabun cair dari minyak jelantah yang diikuti oleh ibu-ibu rumah tangga di Desa Belik.
Penggunaan minyak goreng sangat melekat di kehidupan masyarakat untuk kegiatan memasak sehari-hari. Minyak goreng sering kali hanya digunakan untuk menggoreng sebanyak 3 kali kemudian dibuang. Pembuangan minyak goreng bekas atau minyak jelantah ini dapat menyebabkan penyumbatan saluran pembuangan dan berpotensi mencemari lingkungan. Adanya masalah ini mendorong Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro untuk memanfaatkan minyak jelantah melalui program "Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Minyak Jelantah sebagai Bahan Pembuatan Sabun Cair"
Pelatihan pembuatan sabun cair dari minyak jelantah disampaikan oleh Yufridha Yuni Ananda yang merupakan salah satu mahasiswa KKN Tim 1 Undip wilayah Desa Belik. Pelatihan ini dilaksanakan pada Kamis, 1 Februari 2024 di TPQ Nurul Qur'an RT 05/01 Desa Belik dan diikuti oleh ibu-ibu rumah tangga di Desa Belik.
Minyak jelantah bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan sabun cair karena mengandung lemak. Reaksi dalam pembuatan sabun adalah reaksi saponifikasi, yaitu reaksi antara lemak dengan larutan basa. Basa yang sering digunakan dalam pembuatan sabun cair adalah Kalium Hidroksida (KOH). Proses pengolahan minyak jelantah menjadi sabun cair melalui beberapa tahapan. Minyak jelantah harus dimurnikan dengan adsorben kulit pisang sebelum nantinya diubah menjadi sabun cair. Pembuatan sabun cair tergolong mudah dimulai dari Pembuatan larutan KOH, pencampuran larutan KOH dan minyak jelantah, pelarutan sabun yang sudah terbentuk ke air panas, hingga pemberian pewarna dan fragrance oil pada sabun cair yang sudah jadi.
Program ini menjadi salah satu upaya dalam menangani pencemaran lingkungan akibat limbah rumah tangga dan mendorong kesadaran masyarakat Desa Belik akan pentingnya pengelolaan sampah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H