Kematian pada tanaman dapat menyebabkan kerugian terhadap petani. Peristiwa tersebut dapat terjadi karena upaya pencegahan terhadap tanaman masih sangat manual. Biasanya, petani melihat kondisi abnormal pada lahan masih sekedar dikira-kira saja. Oleh karena itu, kami bermaksud membuat sebuah inovasi yang dapat membantu petani dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Inovasi ini bernama SNETSA GROWBOT.Â
Melalui alat ini, petani dapat menekan angka kematian tanaman, kerja alat ini yaitu dapat mendeteksi keadaan lahan secara akurat serta dapat menyiram tanaman secara otomatis sesuai kebutuhan tanaman. Dari pembaca sensor, alat ini dapat memperkirakan secara akurat kapan alat harus menyiram tanaman sehingga dapat menghemat dalam penggunaan air, kemudian memberikan informasi keadaan lahan serta memberikan kesimpulan dari pembaca sensor berupa langkah yang harus petani lakukan melalui sms supaya pertumbuhan menjadi lebih optimal.Â
Terdapat beberapa sensor yang berfungsi sebagai pengukur temperatur udara temperatur tanah kelembaban udara, kelembaban tanah, kemudian data dari sensor diolah menggunakan microcontroller, jika alat mendeteksi tanaman kekurangan air, secara otomatis Snetsa Growbot ini akan menyiram tanaman tersebut sesuai dengan kebutuhan, kemudian petani dapat mengetahui keadaan lingkungan tanaman menggunakan layanan sms.Â
Alat ini mempunyai keunggulan yaitu akan menyiram jika tanaman membutuhkan air, sehingga menghemat dalam penggunaan air. Alat ini dapat memberikan peringatan atau saran kepada pengguna apa yang harus dilakukan agar dapat mengoptimalkan pertumbuhan tanaman melalui layanan sms. Secara umum manfaat Snetsa Growbot ini sangat penting dan menguntungkan karena dapat mengoptimalkan pertumbuhan tanaman serta menghemat dalam penggunaan air dan menjaga kelembaban tanah.Â
Snetsa Growbot merupakan teknologi karya anak SMK Pertanian di Salatiga. Petnama munculnya motifasi ini diawali pada saat menemui masalah dalam perawatan tanaman di green house sekolah yaitu tanaman layu dikarenakan kurang disiram oleh petugas green house. Dari situlah kami anak SMK Pertanian mencari solusi dan inovasi untuk memecahkan permasalahan tersebut. Maka dari itu muncullah ide untuk membuat alat penyiram otomatis yang bisa dikontrol  melalui sms.Â
Dengan dibuatnya alat ini bisa memudah kan para petani dalam hal perawatan apabila sedang ditinggal bepergian keluar kota atau luar daerah karena alat ini dapat menyiram secara otomatis dan dapat dikontrol melalui sms. Alat ini juga bisa digunakan sebagai alat untuk membantu dalam pemupukan karena tinggal di campurkan pupuk ke tampungan air tempat menyiram tanaman. Cara kerjanya dalam pemupukan yaitu akan diteteskan bersamaan waktu penyiraman tanaman sehingga tanaman tidak kekurangan unsur hara.Â
Alat ini juga dapat mengukur kelembaban tanah maupun lingkungan sekitar dalam halnya dalam kelembaban tinggi alat ini tidak akan menyiram secara otomatis, melainkan dalam kelembaban rendah alat ini akan meniram. Batas kelembaban tanah dan dilingkungan alat ini akan bekerja yaitu pada kelembaban 10%-20%, dan alat ini berhenti bekerja pada kelembaban 50%.
Dalam penggunaan alat ini bisa di seting sesuai kebutuhan tanaman, karena masing masing tanaman mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda cara penyetinganan atau pengaturannya yaitu terdapat pada microcontroller kita bisa mengatur kelembaban sesuai keinginan. Setelah itu alat akan mengirim melalui sms pemberitahuan kelebaban dan suhu didalam tanah. Semoga dengan terciptanya alat ini dapat menekan kematian tanaman dan meringankan dalam perawatan  tanaman.  Semoga bermanfaat bagi para petani, dan semoga dapat memotivasi teman teman yang baik dari kalangan anak SMK yang bergerak dalam Teknologi maupun Pertanian.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H