Mohon tunggu...
Yudye
Yudye Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Menuju tak terbatas dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kuliner Afrika Selatan: Resep Tradisional Bobotie

26 Mei 2024   12:00 Diperbarui: 26 Mei 2024   12:11 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama-nama ini mungkin berasal dari jajahan Belanda VOC di Batavia atau Jawa, yang berasal dari nama bahasa Indonesia Bobotok atau botok. Masakan ini kemudian diadopsi oleh masyarakat Cape Malay setelah dibawa ke Afrika Selatan. Bobotie juga dibuat dengan bubuk kari yang meninggalkan sedikit rasa pedas dan disajikan dengan Sambal. Sejak abad ke-17, bobotie, salah satu masakan tradisional Tanjung Harapan, dibuat dengan campuran daging kambing.

Pengenalan bubuk kari saat membuat Bobotie menggunakan jahe, marjoram, dan kulit lemon telah sedikit mempermudah resep, tetapi ide dasar tetap sama. Beberapa resep menambahkan bawang dicincang ke campuran. Tradisi terdahulu, bobotie memberikan buah kering seperti sultana atau kismis, tetapi beberapa orang tidak menyukai rasanya. Chutney, pisang, dan walnut biasanya ditambahkan ke dalamnya.

Hidangan ini menggabungkan berbagai perisa yang dapat meningkatkan rasanya, meskipun tidak terlalu pedas. Misalnya, buah-buahan kering, biasanya kismis dan aprikot, memiliki perisa kari yang luar biasa. Tekstur hidangan juga rumit, dengan campuran telur bakar yang ditambahkan sebelum roti direndam dalam susu untuk menambah kelembaban pada masakan.

Penjelajah Afrika Selatan membawa resep Bobotie ke koloni di seluruh Afrika. Orang kulit putih di Kenya, Botswana, Zimbabwe, dan Zambia memiliki resep untuk itu.

Di awal abad ke-20, 7.000 penjelajah Boer yang tinggal di Lembah Sungai Chubut di Argentina membawa perubahan signifikan. Campuran bobotie dibungkus di dalam labu besar dan kemudian dibakar hingga lembut. Meskipun di Skotlandia, Haggis digunakan untuk membuat hidangan Bobotie, ini bukanlah bobotie yang sebenarnya namun sudah dirombak sesuai selera lidah mereka.

Bahan yang dibutuhkan:


- 1 kilogram daging sapi cincang,
- 2 atau 3 potong roti tawar,
- 500 mililiter susu,
- 15 mililiter minyak zaitun,
- 2 sdm perasan lemon,
- 2 butir telur,
- dan 2-3 daun salam.
- 1 sendok teh kunyit
- 1 buah bawang bombai dicincang halus
- 2 sendok teh garam Lada hitam secukupnya
- 2 sendok teh bawang putih cincang halus
- 4 sendok teh bubuk kari
- 1 cangkir chutney (sambal khas India)
- 2 sendok teh gula merah
- 2 sendok teh saus worcestershire (kecap Inggris )
- 2 sendok teh saus tomat

Pengolahannya:


Siapkan wajan, panaskan minyak zaitun, lalu tumis bawang putih dan bawang bombay.
Cincang daging sapi dengan dua sendok makan gula merah sampai matang dan berwarna coklat.
Untuk membantu daging menjadi kecoklatan dengan cepat, Anda dapat menambahkan setengah gelas air.
Diproses dalam waktu sekitar sepuluh menit.
Setelah mencuci mangkok, campurkan bubuk kari, kunyit, garam, lada hitam, jus lemon, gula, saus tomat, saus chutney, dan roti tawar.
Menggabungkan dengan benar.
Setelah daging mulai kecoklatan, tambahkan saus worcestershire (kecap Inggris) dan aduk dengan baik.
Didihkan selama sekitar 30 menit.
Setelah matang, pindahkan daging ke loyang oven yang aman.
Ambil mangkok kosong dan buat campuran telur, susu, dan bumbu lagi.
Aduk semua bahan dengan benar.
Setelah itu, tuang adonan terakhir ke daging dengan rata dan tambahkan daun salam.
Panggang selama tiga puluh hingga empat puluh menit pada suhu 180 derajat Celcius hingga adonan akhir (titik ke-6) matang.
Jika Anda tidak terlalu sibuk atau masih punya waktu untuk membuat nasi kuning, akan lebih nikmat lagi bobotienya.
Bobotie harus disajikan dengan nasi kuning.
Anda juga bisa menyajikan kentang rebus dengan saus sambal sebagai alternatif kedua.
Terakhir, jika Anda hanya makan nasi putih, bobotie tetap nikmat.
Oleh karena itu, kembali lagi, sesuaikan dengan jawaban Anda ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun