Keju Cheddar berasal dari desa Cheddar di Somerset, Inggris. Ini adalah keju yang paling populer di Inggris, dengan pangsa pasar sekitar 51% dari 1,9 miliar pon keju yang dijual setiap tahunnya. Keju ini juga agak keras dan terkadang memiliki rasa yang kuat.
Varian dari keju Cheddar sangat banyak dan populer di Inggris Raya, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Kanada, dan Islandia. Sebagian besar negara di dunia dapat menemukan berbagai jenis keju Cheddar, mulai dari yang rendah lemak hingga yang tinggi lemak. Hanya empat daerah di Barat Daya Inggris (Somerset, Devon, Dorset, dan Cornwall) yang dapat diberi label "West Country Farmhouse Cheddar" berdasarkan Perlindungan Indikasi Asal (PDO) sesuai dengan standar perdagangan Eropa. Selain itu, keju Cheddar adalah salah satu jenis keju yang paling umum ditemukan di Indonesia dan digunakan dalam kue dan makanan.
Sejarah
Keju Cheddar telah diproduksi setidaknya sejak tahun 1170. Sebuah pipe roll dari Raja Henry II yang berasal dari tahun 1170 mencatat pembelian 4726,43 kg keju dengan harga satu farthing per kg (3/ton). Resep keju Cheddar konon dibawa oleh orang Romawi ke Inggris dari daerah asal keju tersebut di Cantal, Prancis.
Joseph Harding, seorang tukang susu dari Somerset, dianggap berperan penting dalam memodernisasi dan standarisasi keju Cheddar karena ia menciptakan metodenya, meningkatkan standar kebersihan produk susu, dan menciptakan metode pembuatan keju yang lebih canggih. Harding juga memperkenalkan peralatan baru untuk proses pembuatan keju, seperti alat pencacah berputar, yang mengurangi jumlah pekerjaan manual yang diperlukan untuk memotong tahu susu.
Metode Joseph Harding adalah metode modern pertama untuk membuat keju Cheddar yang menggunakan pendekatan ilmiah. Menurut Harding, keju Cheddar tidak dibuat di ladang, bukan di kandang sapi, atau tidak pula di dalam sapi, tetapi dibuat di tempat pengolahan susu. Dia dan pasangannya bertanggung jawab atas pengiriman keju ke Amerika Utara dan Skotlandia. Anak Joseph Harding, Henry Harding, juga membawa pembuatan keju ke Australia.
Sebagian besar susu di Inggris digunakan untuk membuat jenis keju yang disebut Cheddar Pemerintah untuk dibagikan selama Perang Dunia Kedua sebagai ransum makanan. Produksi keju ini hampir membuat produsen keju lainnya di Inggris bangkrut. Inggris memiliki lebih dari 3.500 produsen keju sebelum Perang Dunia I, tetapi tidak lebih dari 100 produsen yang tersisa setelah Perang Dunia II. Produsen keju West Country Farmhouse meluncurkan sepotong keju Cheddar ke langit pada Juli 2009. Pada akhirnya, keju ditemukan dalam kondisi baik meskipun kontak GPS dengan kendaraan angkasa (balon udara) hilang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H