Usia bukan jaminan, tua-muda, anak-anak hingga orang dewasa sampai lansia. Kalau sudah tiba ajalnya, pastilah akan pergi meninggalkan dunia fana ini menuju alam keabadian.
Seorang paramedik dan rekan kerja yang baik serta rajin telah gugur dalam menjalankan tugasnya. Kabupaten ini kehilangan sosok pejuang tangguh dunia kedokteran hewan Bumi Swarang Patang Stumang. Kami seluruh kolega dokter hewan dan masyarakat Lebong selalu mengenang jasa dan kebaikan serta mendoakan semoga kekal dan abadi di Surga Nya. Aamiin.
Paramedik itu bernama Erwan, dia bekerja di Pusat Kesehatan Hewan Ladang Palembang sebagai Tenaga Kontrak sejak tahun 2014. Hampir 5 tahun ia mengabdi, meninggalkan satu orang anak dan seorang istri. Kini fotonya selalu terpampang rapih di ruang kerja Puskeswan bersama foto rekan-rekan yang juga sudah pergi karena mutasi ke daerah lain. Sekarang hanya dua orang tersisa di kantor ini, aku dan dokter Budi yang cantik.
***
Saat kunjungan ke desa Sungai Lisai, Almarhum Erwan ikut bersama rombongan Tim Dinas Perikanan dan Peternakan yang dipimpin langsung oleh Bapak Kepala Dinas. Total rombongan yang ikut sebanyak 8 orang, terdiri dari laki-laki tangguh dengan komposisi personil 3 orang dari Bidang Perikanan , 3 Orang dari Pusat Kesehatan Hewan, 1 supir dan 1 Bapak Kepala Dinas.
Rencana kegiatan berubah dari perencanaan awal, Pak Kadis ingin kegiatan ini memberikan kesan yang mendalam dengan menambah personil dari Bidang Perikanan yang memiliki misi meneliti keberadaan dan budidaya ikan putih, yang merupakan ikan endemik di desa itu. Sedangkan Pusat Kesehatan Hewan ditambah dengan Opsi Penyuluhan tentang Penyakit Hewan Menular kepada Manusia atau Zoonosis seperti Flu Burung dan Rabies selain kegiatan Posyandu Hewan.
***
Pak Bupati dan rombongan telah sampai di Desa Sebelat Ulu, desa paling ujung tempat menitip kendaraan baik mobil ataupun motor yang ikut dalam kunjungan kerja. Perjalanan pun kami lanjutkan dengan jalan kaki bersama dengan melewati bukit, menyeberangi Sungai Sebelat, serta melintasi jalan persawahan dan perkebunan kopi juga nilam yang banyak di tanam oleh masyarakat sekitar.
Jalan tanah setapak yang sempit dan becek disambut hujan deras mengguyur sekujur tubuh mengiringi perjalanan yang panjang menuju Desa Sungai Lisai. Pak Kadis pun mengajak rehat.
“Ayo kita ke pondok kebun itu...” ajaknya kepada anak buahnya.