Mohon tunggu...
Ch. Wahyudi
Ch. Wahyudi Mohon Tunggu... Guru - Peminat masalah pendidikan, psikologi, dan seni

Menjadi pembelajar melalui menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hidup adalah Penemuan Bakatmu

17 Mei 2023   18:48 Diperbarui: 17 Mei 2023   18:50 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini adalah ringkasan pidato tentang "Life is your talents discovered" yang disampaikan oleh Sir Ken Robinson. Dia adalah adalah seorang edukator, ahli di bidang pendidikan dan penulis buku tentang transformasi di bidang pendidikan. 

Dalam pidato "Life is your talents discovered" di TEDxLiverpool, Sir Ken Robinson membahas pentingnya menemukan dan mengembangkan bakat kita dalam kehidupan. Dia menyoroti bahwa setiap orang memiliki bakat unik dan potensi yang dapat memberi arti pada hidup mereka.

Robinson mengkritik pendidikan tradisional yang sering kali tidak memprioritaskan penemuan bakat individual. Dia berpendapat bahwa sistem pendidikan sering kali mempromosikan konformitas dan menekankan pada pencapaian akademik standar yang sempit. Hal ini dapat menyebabkan banyak orang merasa terjebak dalam pekerjaan yang tidak memanfaatkan bakat mereka atau tidak memberi mereka kepuasan pribadi.

Dalam pidatonya, Sir Ken Robinson mengkritik sistem pendidikan tradisional yang cenderung mengabaikan penemuan bakat individual dan lebih fokus pada pencapaian akademik standar yang sempit. Menurutnya, sistem pendidikan ini mendorong konformitas dan mengabaikan keberagaman bakat dan minat siswa.

Robinson mengungkapkan keprihatinannya bahwa dalam sistem pendidikan yang terfokus pada akademik, banyak individu yang merasa terjebak dalam pekerjaan yang tidak memanfaatkan bakat mereka atau tidak memberi mereka kepuasan pribadi. Siswa sering kali merasa terpaksa mengikuti jalur yang telah ditetapkan oleh sistem, dan ini dapat menghasilkan kehilangan potensi dan ketidakpuasan dalam hidup mereka.

Menurut Robinson, setiap individu memiliki bakat unik yang perlu ditemukan, dikembangkan, dan dihargai. Ia percaya bahwa sistem pendidikan seharusnya lebih berfokus pada penemuan dan pengembangan bakat-bakat ini, sehingga siswa dapat menemukan minat mereka sendiri dan memanfaatkan potensi mereka secara optimal.

Robinson menegaskan bahwa setiap orang memiliki kecerdasan yang berbeda-beda dan bakat dalam berbagai bidang, termasuk seni, musik, olahraga, dan kreativitas. Namun, dalam sistem pendidikan yang kurang memperhatikan keberagaman ini, banyak individu yang merasa terpinggirkan atau kurang dihargai.

Dia mengajak kita untuk mengubah paradigma pendidikan, dengan memberikan lebih banyak ruang bagi penemuan bakat individu dan memfasilitasi perkembangan bakat-bakat tersebut. Robinson memperjuangkan pendekatan pendidikan yang lebih holistik, di mana siswa dapat mengeksplorasi berbagai jenis kecerdasan dan diarahkan untuk mengembangkan potensi mereka sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.

Dalam narasinya, Robinson menggarisbawahi urgensi untuk mengubah sistem pendidikan agar dapat memprioritaskan penemuan bakat individual dan memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk meraih kepuasan pribadi melalui pengembangan potensi mereka. Dengan demikian, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, kreatif, dan memungkinkan setiap orang untuk mencapai kehidupan yang bermakna sesuai dengan bakat dan minat mereka.

Robinson menggarisbawahi pentingnya mendengarkan dan menghargai minat dan bakat individu, terutama dalam lingkungan pendidikan. Ia memperjuangkan adanya pendekatan yang lebih holistik, yang memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi berbagai jenis kecerdasan dan bakat, termasuk seni, musik, tari, olahraga, dan kreativitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun