Karena itulah, sekolah harus memberikan informasi yang jelas dan terbuka mengenai alasan dan tujuan dilakukannya razia HP. Guru atau petugas yang bertanggung jawab harus menjelaskan bahwa razia HP dilakukan untuk mencegah kecanduan gadget, menjaga konsentrasi siswa, dan mencegah kecurangan.
Selain itu, sekolah juga harus memberikan jaminan bahwa informasi pribadi dan foto siswa akan dijaga kerahasiaannya selama pemeriksaan berlangsung. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan jaminan tertulis yang menjamin kerahasiaan data siswa yang diperiksa.
Dalam hal ini, sekolah juga dapat memberikan alternatif kepada siswa yang tidak ingin menyerahkan HP mereka. Misalnya, sekolah dapat menyediakan tempat penyimpanan HP yang aman dan terkunci sehingga siswa dapat meninggalkan HP mereka di tempat tersebut selama waktu belajar.
Dengan memberikan informasi yang jelas dan terbuka mengenai alasan dan tujuan razia HP, serta memberikan alternatif yang memungkinkan bagi siswa yang tidak ingin menyerahkan HP mereka, diharapkan dapat mengurangi ketidaknyamanan dan kekhawatiran siswa dalam pelaksanaan razia HP.
Melanggar Privasi Anak ?
Razia HP di sekolah seringkali menimbulkan kontroversi karena dianggap melanggar hak privasi siswa. Namun, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar kegiatan razia HP tidak melanggar undang-undang perlindungan anak.
Pertama, sekolah harus memiliki peraturan yang jelas dan transparan mengenai pelaksanaan razia HP. Hal ini dapat mengatur secara rinci tentang tujuan dan mekanisme pelaksanaan razia HP agar siswa dan orang tua dapat memahami alasan di balik kebijakan tersebut
Kedua, razia HP harus dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan tidak diskriminatif. Hal ini dapat memperhatikan hak asasi dan privasi siswa sehingga tidak ada siswa yang merasa dihakimi atau diperlakukan secara diskriminatif.
Ketiga, orang tua atau wali murid harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan terkait pelaksanaan razia HP. Sekolah harus memberikan informasi secara lengkap dan terbuka kepada orang tua atau wali murid mengenai tujuan dan manfaat dari razia HP sehingga mereka dapat memberikan masukan atau pengawasan.
Keempat, sekolah dapat memberikan alternatif yang memungkinkan bagi siswa yang tidak ingin menyerahkan HP mereka, seperti menyediakan tempat penyimpanan HP yang aman dan terkunci.
Kelima, pelaksanaan razia HP harus dilakukan oleh petugas yang berkompeten dan terlatih dalam melakukan pemeriksaan HP siswa. Petugas yang ditunjuk harus menjalankan tugasnya secara profesional dan tidak menyebarkan informasi pribadi siswa yang diperoleh selama pemeriksaan.