Mohon tunggu...
Ch. Wahyudi
Ch. Wahyudi Mohon Tunggu... Peminat masalah pendidikan, psikologi, dan seni

Menjadi pembelajar melalui menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jangan Terlalu Keras dengan Diri Sendiri

27 Februari 2023   00:00 Diperbarui: 27 Februari 2023   00:07 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Jangan terlalu keras pada dirimu sendiri, karena setiap orang memiliki jalan hidup yang berbeda. Yang penting adalah selalu berusaha dan tetap bersyukur atas apa yang sudah kamu capai." - Unknown

Terlalu keras pada diri sendiri adalah salah satu sikap yang banyak ditemukan pada kebanyakan orang. Sikap ini muncul karena adanya tekanan dari lingkungan sekitar atau tekanan yang berasal dari diri sendiri, sehingga kita merasa harus menunjukkan kinerja yang optimal dan selalu berhasil dalam segala hal.

Namun, sikap ini bisa menimbulkan efek yang buruk pada kesehatan mental kita. Terlalu keras pada diri sendiri bisa menyebabkan kita merasa takut mengambil resiko dan mencoba hal-hal baru karena takut mengalami kegagalan. Ini juga bisa menyebabkan kita merasa rendah diri dan tidak percaya diri, sehingga menghambat kemampuan kita untuk berkembang dan mencapai tujuan hidup yang diinginkan.

Oleh karena itu, sangat penting untuk belajar untuk tidak terlalu keras pada diri sendiri. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan merubah sudut pandang kita tentang kegagalan dan kesulitan. Kita harus belajar untuk menerima kegagalan sebagai bagian dari proses belajar dan tumbuh. Kita juga harus belajar untuk meresapi dan memproses perasaan kita, daripada menekan perasaan tersebut dan tidak memperhatikan kebutuhan mental kita.

Sudut pandang yang tepat terkait kegagalan dan kesulitan adalah melihatnya sebagai bagian dari proses belajar dan tumbuh. Kegagalan dan kesulitan bukanlah akhir dari segalanya, tetapi justru bisa menjadi awal dari perjalanan yang lebih baik. Kita dapat belajar dari kesalahan dan mencari solusi untuk mengatasi kesulitan. Sudut pandang yang positif dan optimis akan membantu kita melewati masa-masa sulit dengan lebih baik dan mendorong kita untuk terus maju.

Selain itu, kita juga harus menghargai diri kita sendiri, mengakui kelebihan dan kekurangan kita, serta tidak membandingkan diri kita dengan orang lain. Setiap orang memiliki keunikan dan kelebihannya masing-masing, dan kita harus menghargai diri kita sendiri sebagai individu yang unik dan berharga.

Terlalu keras pada diri sendiri juga dapat membuat kita merasa tidak bahagia atau merasa rendah diri. Kita harus belajar untuk mencintai diri sendiri dan menerima diri kita apa adanya. Ini berarti mengakui kelebihan dan kekurangan kita, serta menghargai diri sendiri sebagai individu yang unik.

Belajar untuk tidak terlalu keras pada diri sendiri juga melibatkan cara berbicara pada diri sendiri yang positif. Ketika kita merasa frustasi atau mengalami kesulitan, kita harus berbicara pada diri sendiri dengan cara yang penuh kasih sayang dan dukungan, seperti cara kita berbicara pada sahabat terbaik kita. Hal ini akan membantu meningkatkan kepercayaan diri dan membantu kita untuk mengatasi kesulitan dengan lebih baik.

Kesimpulannya, terlalu keras pada diri sendiri adalah sikap yang tidak perlu dan berpotensi menimbulkan efek buruk pada kesehatan mental kita. Belajar untuk menerima kegagalan, menghargai diri sendiri, dan berbicara pada diri sendiri dengan cara yang positif dapat membantu kita untuk mengurangi sikap tersebut dan hidup dengan lebih bahagia dan berarti.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun