Mohon tunggu...
Healthy

Apa itu "Gangguan Pedofilia" ? Yuk Kenali "Gangguan Pedofilia" Lebih Lanjut..

24 Januari 2016   13:36 Diperbarui: 4 April 2017   18:15 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pedophilic Disorder atau Gangguan Pedofilia

Pada awal bulan September lalu masyarakat Indonesia dikejutkan oleh perbuatan seorang pelatih futsal yang berusia 46 tahun tega melakukan kekerasan seksual kepada 26 anak di salah satu wilayah di Jakarta, anak-anak ini berusia sekitar 11 - 17 tahun. Tak lama setelah itu masyarakat kembali dikejutkan dengan menghilangnya seorang anak perempuan berusia 9 tahun  yang ternyata menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan oleh pelaku yang menderita pedofilia, dan baru-baru ini muncul kasus di Jawa Timur seorang guru berusia 55 tahun yang melakukan kekerasan seksual pada anak usia 9 tahun.

Banyaknya kasus seperti ini membuat masyarakat Indonesia menjadi khawatir dan penasaran mengenai pedofilia itu seperti apa, Untuk mengetahui apa itu pedofilia mari kita lihat lebih lanjut apa itu pedofilia.

Pedofilia (pedhopilia) adanya perasaan dorongan seksual yang kuat dan melibatkan aktivitas seksual dengan anak-anak yang usianya dibawah 13 tahun. Seorang pelaku pedofil adalah orang dewasa dengan usia diatas 16 tahun dan mempunyai umur paling sedikit 5 tahun lebih tua daripada anak.

Pedofilia telah banyak menarik perhatian di dunia. Instansi Federal Amerika Serikat FBI, mengatakan bahwa Indonesia merupakan Negara yang mempunyai tingkat kekerasan seksual tertinggi di Asia, dan menurut versi IB times Indonesia mempunyai peringkat ke-6 di Dunia yang melakukan pemerkosaan terhadap anak. Hal ini banyak membuat masyarakat cemas akan keberadaan para pelaku pedofil.

Menurut teori dasar Psikologi Abnormal Pedofilia didefinisikan sebagai daya tarik seksual terhadap anak-anak pra-pubertas. Freud (1963). Kebanyakan pelaku pedofilia ini adalah seorang pria, mereka memiliki ketertarikan sexual dengan anak yang usianya dibawah 13 tahun. Pelaku pedofilia ini adalah orang dewasa dengan usia minimal 16 tahun, biasanya terjadi pada orang-orang yang dihormati dimana mereka sudah menikah atau bercerai dan memiliki anak. Mereka mempunyai hubungan baik dengan korban bahkan tidak jarang terjadi pada orang yang masih satu keluarga. Pelaku pedofil dengan bujuk rayu dapat mempengaruhi anak-anak dengan meng-iming-imingi korban akan “mendapatkan suatu pengalaman yang menyenangkan” bahkan ada yang sampai diberi hadiah  berupa materi oleh pelaku.

Pada beberapa pelaku pedofilia dapat memenuhi kebutuhan sexualnya dengan hanya melucuti pakaian anak-anak, tetapi ada sebagian yang lainnya mereka melampiaskan dengan melakukan tindakan ekshibisionisme (senang mempertontonkan kemaluannya), mencium dan menyentuh alat kelamin anak, memaksa melakukan aktivitas oral-genital, bahkan berusaha untuk memaksakan hubungan seksual melalui vagina dan anal.

Apa yang menyebabkan seorang bisa mengidap pedofilia ?

Ada banyak faktor yang dapat membuat seseorang dapat mempunyai gangguan pedofilia, bisa dari genetis, biologis, social dan kultutral.

Menurut Blanchard pada penderita pedofilia terdapat factor genetika didalamnya, pedofilia sering dipandang sebagai interaksi antara faktor-faktor perkembangan saraf berdasarkan gen dan lingkungan ( Becerra García , 2009) , dan juga mengatakan bahwa seksual pedofilia adalah gangguan perkembangan saraf yang dikuatkan oleh ciri fisik seseorang seperti bertubuh pendek , kecerdasan yang lebih rendah, tingkat androgen prenatal, pernah melakukan pelanggaran seksual terhadap anak, atau mengkonsumsi pornografi ketika masih anak-anak.

Selain genetis ada juga penyebab biologis, pandangan ini menganggap bahwa gangguan pedofilia terjadi karena adanya kelainan pada hormon seksual pria atau serotonin kimia otak, namun hal ini belum terbukti sebagai faktor dalam pengembangan pedofilia. Beradarkan pandangan sosiokultural penyebab pedofilia itu kompeks dan bervariasi. Sejumlah kasus cocok dengan stereotip individu yang lemah, pemalas, mempunyai hubungan sosial yang canggung, dan seorang penyendiri yang merasa terancam oleh hubungan dengan orang dewasa dan berbelok pada anak-anak untuk mendapat kepuasan seksual karena anak-anak tidak banyak mengkritik dan menuntut (Ames&Houston, 1990).

Menurut pandangan Psikologis Pedofilia itu didefinisikan sebagai daya tarik seksual yang sedang berlangsung terhadap anak-anak pra-pubertas (Freund, 1963, 1967; Seto, 2009). Dalam Diagnostic And Statitical Manual Of Mental Disorders 5th (DSM-5), pedofilia adalah de-pathologized dengan membedakan antara preferensi seksual untuk anak-anak praremaja (yaitu, pedofilia) dan gangguan dalam kasus faktor tambahan. Faktor-faktor ini termasuk dikarenakan adanya gangguan oleh fantasi yang dirasakan kuat, termasuk konsumsi pornografi anak.

Pada sejumlah kasus lain, bisa jadi pengalaman seksual masa kanak-kanak dengan anak-anak lain dirasa sangat menyenangkan sehingga pada saat dewasa pria tersebut berkeinginan untuk merasakan kembali kegembiraan masa lalu. Pada beberapa kasus pedofilia, pria yang teraniaya secara seksual pada masa kanak-kanaknya sekarang membalikkan situasi sebagai usaha untuk mendapatkan perasaan berkuasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun