Mohon tunggu...
Yudistira Nugroho
Yudistira Nugroho Mohon Tunggu... -

selama "poros beringin" masih post-power syndrome, selama itu pula sepakbola kita berduka.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

David Moyes, Kekasih yang Salah

24 April 2014   06:05 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:16 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

you're running out of time, mate.

"I'd also like to remind you that when we had bad times here the club stood by me, all my staff stood by me, the players stood by me - your job now is to stand by our new manager. That is important." ~ Sir Alex Ferguson last speech in Old Trafford

Setiap pagi, mungkin menjadi pagi yang biasa bagi sebagian orang. Pagi dimana kita biasa membuka mata dan menjalani kegiatan seperti biasa. Ya, kita adalah robot-robot berupa manusia. Mungkin juga ketika David Moyes pertama kali membuka mata di pagi itu, semua terasa akan baik-baik saja. Atau mungkin Moyes baru saja terbangun dari mimpi buruknya karena terbebani dicerca seantero dunia karena "prestasi"nya. David Moyes terlihat layaknya seorang kekasih yang tidak pernah direstui orang tua pacarnya. Kekasih Moyes, yaitu Manchester United, terkenal dengan kemolekan dan karisma bagi setiap orang yang mengenalnya. Tak jarang banyak yang mencintai pesona Manchester United pada saat tampil di depan umum. Sir Alex Ferguson, adalah seorang yang mempertemukan Moyes dengan Manchester United. Ferguson pribadi yang sangat berbesar hati, mengingat Manchester United ini ternyata adalah mantan pacarnya dan hubungan mereka cukup lama, 27 tahun. 27 tahun adalah waktu yang terlalu lama untuk sepasang kekasih terbawa dalam suka dan duka. Siapapun pasti pernah menjadi sakti dan akan sulit untuk melupakan bahwa Ferguson dan Manchester United pernah bersuka dan berduka. Ferguson pun berlalu dengan kenangan manisnya bersama Manchester United. Tapi, David Moyes menggantikan Ferguson sebagai kekasih Manchester United seperti manusia yang kurang bisa mengerti apa itu kenangan manis. Hari demi hari, waktu demi waktu, dijalani David Moyes dengan penuh keyakinan bahwa dirinya adalah sosok yang tepat untuk menjadi pengganti Ferguson. Semua orang tahu bahwa manusia adalah makhluk yang perlu beradaptasi dengan lingkungannya yang baru. Dan semua orang memaklumi, kalau David Moyes, kekasih barunya Manchester United, juga perlu penjajakan di setiap pertemuan mereka. Jalan terjal dan berliku selalu mereka lewati dengan berdarah-darah, tidak ada yang bisa membantu David Moyes untuk membopong Manchester United yang sedang kesakitan. Oh, nampak sakit yang diderita oleh Manchester United sangat amat dalam, dan butuh obat khusus untuk segera menyembuhkannya. Pada akhirnya, datanglah sang orangtua Manchester United dengan pandangan yang tak tega. Tak tega jika anak yang sangat mereka kasihi dan cintai ternyata tidak bahagia, malah teraniaya dengan hubungannya bersama Moyes si Skotlandia ini. Sang orangtua, tak lain tak bukan, adalah Keluarga Glazer. Dalam kondisi yang kritis, Manchester United harus mengobati lukanya sendiri, bahkan sebagai kekasih, Moyes tidak tahu apa obat yang mujarab untuk menyembuhkannya. Dengan sangat amat terpaksa, dan dengan segala rasa hormat, sang orangtua menendang Moyes karena telah menyia-nyiakan kesempatan mencintai anaknya. Anaknya yang sangat dicintai banyak orang. Anaknya yang terbiasa merasakan kasih sayang yang berujung pada sukacita. Mungkin, Ferguson juga ikut terenyuh melihat nasib sang mantan kekasih. Atau mungkin Ferguson merasa bersalah karena telah mempertemukan Manchester United dengan kekasih yang keliru. tulisan pribadi lain bisa dilihat juga di : www.dikangkangi,blogpsot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun