Mohon tunggu...
Yudistira WahyuHidayat
Yudistira WahyuHidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Tidar

Halo, saya Yudistira hobi saya adalah menulis dan bermain futsal, dikompasiana saya ingin belajar menjadi seorang penulis artikel yang nantinya bisa bermanfaat bagi orang banyak.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tidak Ada Bunga yang Indah Mekar Secara Bersamaan

16 Agustus 2023   13:03 Diperbarui: 16 Agustus 2023   13:08 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tumbuh dewasa merupakan sebuah tantangan baru dalam hidupku. Berbagai lika-liku kehidupan telahku lalui hingga kini. Memang hal tersebut terasa berat dalam hidup dan tentu saja membuat diri ini menjadi tidak tenang. Rasa overthinking pun selalu menghampiri. Sebenarnya kecemasan akan masa depan timbul dari pikiran kita sendiri.

Banyak sekali kesempatan yang harus kita coba di masa muda. Jangan pernah takut gagal apabila kita ingin berhasil di masa depan. Tuhan telah memberikan anugrah kepada diriku tanpa bisa aku hitung jumlahnya. Tidak seharusnya aku mengeluh terus menerus dengan keadaan karena itu semua adalah kenikmatan yang telah Tuhan berikan kepada hamba-Nya.

Waktu terus berjalan dan aku kini mulai memahami apa arti hidup ini. Dengan segala hal yang terjadi di dunia kini aku pun sudah bisa berdamai dengan keadaan. Prinsipku saat ini adalah "Jangan keluhkan hidupmu, cukup kalahkan saja rasa malasmu."

Memang tidak munafik melihat teman-teman sudah banyak yang berhasil meraih cita-citanya, hidup dengan fasilitas yang serba ada, memiliki prestasi yang bisa membanggakan kedua orang tua, dan masih banyak lagi. Terkadang rasa sedih pun menghampiri hidupku melihat teman-temanku yang telah berhasil, sementara aku merasa masih seperti ini saja dan tidak ada perkembangan.

Semua keluh kesahku tidak akan berguna untuk merubah hidupku untuk lebih baik lagi. Salah satu caranya adalah bergerak untuk melangkah menggapai masa depan. Kini aku pun sudah mulai bangun dari rasa sedihku dan rasa insecure ku. Hal yang bisa aku lakukan sekarang ialah berdoa dan berusaha. Aku harus belajar dengan sungguh-sungguh, mengurangi waktu mainku, dan fokus untuk mengasah skill yang dapat menunjang karirku dimasa depan.

Satu hal yang terpenting di hidupku adalah bersyukur atas segala nikmat yang telah Tuhan berikan dan berbakti kepada orang tua. Karena dalam agama saya mengajarkan bahwa "Ridhollah Fi ridhol walidaini". Aku yakin bahwa mimpiku akan segera tergapai. Semua manusia yang ada di muka bumi ini sedang sama-sama berproses. Maka dari itu, percayalah pada setiap prosesmu karena tidak semua bunga mekar secara bersamaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun