Kemarin (22/03/2016) di tengah maraknya aksi unjuk rasa para supir taxi, banyak media massa baik cetak maupun elektronik, memberitakan bahwa ‘beberapa supir melakukan tindakan yang anarkis’. Tetapi ada satu atau beberapa media elektronik menggunakan istilah anarkistis.
Anarkistis? Yup benar anarkistis, saya baru dengar, karena selama ini media selalu menggunakan kata anarkis. Jangan-jangan media yang satu ini telah terpengaruh oleh Vickynisasi, harmonisasi, statusisasi, kemakmuran, dan kontroversi hati.
Tergerak oleh rasa penasaran saya pun mengecek kata anarkistis ini di Kamus Besar Bahasa Indonesia, dan ternyata ada!
Anarkistis menurut KBBI berarti bersifat anarki. Sedangkan anarkis menurut KBBI berarti 1) penganjur (penganut) paham anarkisme 2) orang yang melakukan tindakan yang anarki
Jadi mana yang benar anarkis atau anarkistis? di dalam konteks kalimat ‘beberapa supir melakukan tindakan yang anarkis’. Jika melihat definisi anarkistis dan anarkis di atas, maka penggunaan kata anarkis di dalam kalimat tersebut tidak tepat, dari definisi tersebut anarkis bermakna pelaku, bukan sifat anarki. Padahal kata yang diperlukan dalam kalimat tersebut adalah kata sifat yang melambangkan konsep bersifat anarki. Dalam hal ini yang menyatakan sifat anarki adalah anarkistis bukan anarkis. Sehingga kalimat yang tepat adalah ‘beberapa supir melakukan tindakan yang anarkistis’.
Lalu bagaimana penggunaan kata anarkis? Dengan melihat definisi anarkis di atas yang bermakna pelaku, maka penggunaan yang tepat kira-kira seperti ini ‘Aparat menghimbau agar para pendemo tidak berlaku sebagai anarkis dalam melakukan unjuk rasa’.
Hmm kiranya jelas, jadi jangan su’udzon dulu jika nanti ada media yang memakai kata anarkistis ini :)
Â
Referensi: