Mohon tunggu...
Yudistira Gita Ramadhan
Yudistira Gita Ramadhan Mohon Tunggu... -

Senior Android Developer|Pengamat Ekonomi|Lagi Belajar Nulis #: yudistira.gr@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Memaksimalkan Fungsi Kas Masjid

20 Mei 2016   07:36 Diperbarui: 20 Mei 2016   08:08 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

“Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh”

“Saldo kas masjid minggu lalu sebesar Rp. 45.350.000,-”

“Dari kotak amal terkumpul Rp. 3.244.000,-”

“Untuk pengeluaran rutin perawatan dan listrik Rp. 1.245.000,-”

“Jadi saldo minggu ini adalah sebesar Rp. 47.349.000,-”

Sering kita mendengar kata-kata di atas ketika khutbah Jumat akan dimulai ditengah-tengah jamaah yang sedang terkantuk-kantuk. Dari informasi ini kita bisa mengetahui jumlah dana yang ada setiap minggu. Berapa yang dikeluarkan untuk perawatan rutin masjid. Dan berapa sisanya yang mengendap pasif di bank, menunggu momen-momen tertentu, cat ulang dinding misalnya. Namun, dana ini mubazir jika hanya dibiarkan mengendap begitu saja setiap minggunya, apalagi hanya berharap menunggu bunga bertambah dari bank.

Padahal dana yang mengendap ini adalah salah satu modal yang sangat potensial yang masih bisa dimaksimalkan fungsinya. Dana yang mengendap ini akan lebih bermanfaat bila sebagian dipinjamkan sebagai modal usaha kepada mereka masyarakat sekitar masjid yang memiliki keterbatasan ekonomi, namun punya niat dan kemauan untuk bekerja keras dan maju. Dana ini bisa mereka gunakan untuk membuka warung, berjualan pulsa, berjualan keripik, atau usaha lainnya.

Tentunya dana dipinjamkan tadi diberikan dengan sistem yang benar-benar sesuai dengan syariah Islam. Tanpa bunga dan tanpa tekanan. Pinjam Rp. 1.000.000,-, dikembalikan Rp. 1.000.000,-. Batas waktunya, ya ketika memang sudah benar-benar bisa membayar. Selain mengatasi masalah ekonomi, juga akan mengatasi masalah sosial masyarakat di sekitar masjid.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun