Mohon tunggu...
Yudistira Alik
Yudistira Alik Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa semester 3 Prodi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Ahli Kunci Hadapi Risiko Pekerjaan dengan Modal Kejujuran

30 Desember 2023   15:37 Diperbarui: 4 Januari 2024   13:14 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi & Freepik

Profesi ahli kunci merupakan salah satu profesi unik yang hanya terdapat di Indonesia. Sayangnya, tidak pernah rasanya seorang anak Indonesia bercita-cita sebagai ahli kunci. Ketika ditanya cita-cita, sering kali mereka akan menjawab ingin berprofesi sebagai pilot, polisi, tentara, atau dokter.

Hal ini terjadi lantaran profesi ahli kunci dipandang sebagai profesi yang kurang menguntungkan, karena jasa seorang ahli kunci memang tidak dibutuhkan setiap saat. Oleh karena itu, tidak setiap hari juga mereka bisa mendapatkan pelanggan.

Senada dengan yang dikatakan oleh Rafqi, pemilik gerai Rafqi Key yang berada di Jl. Raya Cisauk, Kabupaten Tangerang. Rafqi menekuni profesi sebagai ahli kunci selama 13 tahun sejak 2010. Ia mengatakan pendapatannya sebagai ahli kunci tidak menentu. "Jadi tukang kunci itu pendapatannya tidak pasti, kadang sehari tidak mendapatkan pelanggan sama sekali," ujar Rafqi saat disambangi di gerainya, Kamis (21/12/2023).

Meski demikian, terkadang seorang ahli kunci mendapatkan panggilan untuk membuka kunci kendaraan atau rumah yang tidak memiliki cadangan, sehingga mereka perlu meninggalkan gerainya untuk membuka kunci tersebut. Panggilan ini yang biasanya disyukuri oleh para ahli kunci, karena bayarannya akan lebih besar dibanding pelanggan membawa kunci ke gerainya untuk diduplikat.

"Paling seneng itu kalo dapet telepon terus dipanggil buat buka kunci. Itu bayarannya lebih gede karena kita harus meninggalkan gerai dan dapat ongkos bensin," kata Rafqi. Para ahli kunci mendapati panggilan dari jarak lokasi yang beragam, kadang-kadang bisa sampai keluar kota. "Pernah paling jauh itu dipanggil untuk buka kunci mobil di Kota Serang, dari gerai saya bisa dua jam perjalanan," ungkap Rafqi menambahkan.

Meskipun profesi ini kurang pasti dalam hal pendapatan, bagaimanapun juga mereka memiliki keahlian yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Mereka sangat dibutuhkan di kondisi yang sering kali kurang baik. 

Dengan keahlian seorang ahli kunci yang bisa membuka berbagai model dan jenis kunci. Membuat mereka sering didatangkan oleh pihak berwenang untuk membuka kunci ketika proses mencari barang bukti dalam sebuah kasus.

Dengan begitu, menjadi seorang ahli kunci tidak bisa dipelajari dengan mudah. Memerlukan keinginan yang kuat dan bisa memakan waktu sampai bertahun-tahun untuk benar-benar menguasai berbagai macam model dan jenis kunci.

Sama halnya dengan Rafqi yang menyebutkan bahwa keahliannya dalam membuka kunci didapatkan dalam waktu yang relatif lama. "Belajar jadi tukang kunci itu perlu waktu yang lama, saya sendiri belajar selama tiga tahun," kata Rafqi.

Keahlian mereka ini menjadi sangat berbahaya jika disalahgunakan atau jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab, bahkan mereka bisa diperalat untuk tujuan yang tidak baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun