Potensi Iran dalam membuat senjata Nuklir

Keberhasilan yang dicapai oleh rakyat iran disebabkan karena mereka memang memiliki teknologi pemisahan dan pengayaan uranium. Yakni melalui penyempurnaan yang mereka lakukan terhadap fuel cycle nuklir secara laboratories melalui 164 perangkat sentrifugal, dimana mereka mampu memproduksi uranium yang telah dikayakan sampai level 3,5%. Itu adalah level yang harus dicapai untuk menghasilkan tenaga listrik. Sentrifugasi ini mensuplai berbagai reactor riset dan reactor tenaga di Mahaththah, Posyhar, yang menanti untuk diaktifkan pada akhir tahun 2006. Disuatu waktu ketika Iran perlu memproduksi uranium 235 yang tersentrifugasi berlevel 9%, yang mana untuk memproduksinya diperlukan ribuan satuan sentrifugal (paling sedikit 1.500 perangkat untuk memproduksi satu bom nuklir sepanjang tahun) di pabrik Natanz untuk melakukan sentrifugasi uranium.

Pada saat ini Iran memiliki 100 ton uranium Fiuoroid level keenam, bahan mentah bagi uranium yang dibudidayakan, yang juga juga dituangkan setelahnya kedalam perangkat sentrifigural yang memisahkan gas dari uranium sampai terproduksi uranium yang dikayakan level 3,5%. Dengan proses sentrifigural lebih banyak uranium 235 sampai level 9% ke atas dan berubah menjadi bentuk logam yang digunakan sebagai bahan pembuatan inti bom nuklir

Iran hanya membutuhkan 25kg dari bahan itu untuk membuat satu bom nuklir kecil seperti yang dijatuhkan ke Hiroshima pada perang dunia kedua. Dengan demikian, berdasarkan perhitungan ilmiah yang teliti atas kekurangan iran dalam hal kepemilikan senjata nuklir jelaslah bahwa dalam kondisi yang paling sulitpun dan tekanan yang paling kuatpun, iran memerlukan waktu lebih dari lima tahun untuk memproduksi satu bom nuklir. Sementara itu, sebagian besar ketetapan perihal program nuklir iran mengisyaratkan bahwa iran memang hanya membutuhkan dua tahun saja untuk memperoleh kemampuan produksi senjata nuklir dan kekurangan yang ada dalam mewujudkan hal itu adalah perangkat sentrifigural. Itu setelah iran memliki semua fasiltas dan kebutuhan pokok untuk memiliki kemapuan itu dan juga setelah menjadi salah satu dari sedikit Negara yang menguasai teknologi pemisahan dan pengayaan uranium. Dengan semua itu, Negara ini sanggup di tinjau dari melimpahnya fasilitas.