Mohon tunggu...
yudistira_putra utha
yudistira_putra utha Mohon Tunggu... -

saya buat account ini hanya untuk mata kuliah Teknik Penulisan Ilmiah Universitas Paramadina.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Konflik yang berkepanjangan di Rwanda

16 Januari 2011   14:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:31 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konflik Rwanda terjadi sudah lama, berbagai analisis yang dilakukan berbagai kalangan membuat kita semakin mengetahui dan dapat berspekulasi untuk memandang sebuah konflik dan juga memahami bentuk konflik. Dalam hal ini pelajaran yang dapat kita ambil adalah dimana Negara yang tidak siap untuk merdeka namun dimerdekakan oleh kolonial, pendidikan yang sangat memprihatinkan dikalangan masyarakat, korupsi dikalangan elit-elit politik dan mencari kekuasaan demi tercapainya tujuan-tujuan tertentu. Afrika merupakan benua yang berkembangnya lebih lama dan kebanyakan Negara di afrika yaitu terbelakang dan miskin. Negara harus dituntu baik dalam berdiplomasi agar national interest dapat terpenuhi namun dengan keadaan yang tidak kondusif dan kestabilan politik membuat masyarakatnya lebih baik berlindung diri dari pada ikut berkecimpung ke ranah politik.

Negara yang mempunyai berbagai etnis harus melakukan rotasi di dalam pemerintahan agar kecemburuan social tidak terjadi. System demokrasi saya kira tidak bisa diterapkan di Negara Rwanda karena mereka tidak mengetahui apa arti dari Demokrasi tersebut. Jadi pemerintah melakukan keputusan atau kebijakan yang adil untuk menghindar dari konflik yang sangat sensituf ini yaitu konflik etnis. Jadi diharapkan peran PBB maupun Afrika Union sebagai lembaga regional dapat membimbing Negara-negara yang sedang terjadi konflik agar dapat terjadinya kata sepakat untuk berdamai. Karena jika bukan melalui jalur diplomasi dan mediator dalam menyelesaikan konflik kecil kemungkinan konflik itu bisa selesai. Dan konflik tersebut akan terus terjadi hingga memakan korban lebih banyak lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun