Mohon tunggu...
yudistira_putra utha
yudistira_putra utha Mohon Tunggu... -

saya buat account ini hanya untuk mata kuliah Teknik Penulisan Ilmiah Universitas Paramadina.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Peran negara besar dalam ARF

14 Januari 2011   18:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:35 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Memasuki era dekade 1990-an masalah mendasar bagi kawasan asia pasifik adalah mencari keseimbangan baru dalam hubungan antara China, Rusia , AS, India dan Negara-negara ASEAN untuk mengakomodasi dan mewadahi kepentingan Negara-negara besar di asia pasifik. Asean mengakui bahwa Negara-negara besar mempunyai kepentingan yang abash dikawasan ini. Pembentukan ARF juga merupakan jawaban atas kekhawatiran ASEAN mengenal kekosongan kekuatan dikawasan. Jadi bagaimana pun peran penting Negara-negara besar disini diperlukan, sebab selain berfungsi sebagai penengah juga menjaga stabilitas kawasan.

Bagi Jepang, ARF memberi wadah yang cocok untuk dapat berperan lebih besar dikawasan, terutama untuk mengurangi ketakutan regional akan peran Jepang yang lebih aktif dalam masalah keamanan dan politik. Alasan yang sama berlaku bagi China. KeterlibatanChina dalam ARF setidaknya memberi jaminan kepada para tetangganya akan maksud-maksud damai China sesuai dengan prinsip koensistensi damai yang dianutnya. Sementara itu Rusia belum begitu banyak berperan karena masih disibukkan dengan masalah dalam negerinya sendiri. Keanggotaan Rusia dalam ARF pada dasarnya adalah pengakuan terhadap eksistensi Rusia sebagai negara besar di asia pasifik. Sedangkan yang menarik adalah keterlibatan AS di ARF. Sebelumnya, AS selalu menekankan pentingnya pendekatan bilateral terhadap keamanan asia pasifik melalui aliansi keamanan dengan negara-negara di kawasan. Dalam pandangan AS setiap upaya ke arah multilaterallisme akan mengurangi kredibilitas hubungan keamanan bilateral antara AS dengan negara-negara asia pasifik, sehingga berakibat pada berkurangnya posisi dominan AS.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun