Mohon tunggu...
Yudistira Jakasoenda
Yudistira Jakasoenda Mohon Tunggu... -

manusia biasa yang tidak luput dari salah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menuju Pribadi yang Islami

29 Januari 2012   05:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:20 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1327814198711059589

Islam dari segi bahasa memiliki arti berserah diri, kedamaian, kesejahteraan, keselamatan, ketaatan dan kepatuhan. Seseorang yang bersikap sebagaimana dimaksud dalam kata Islam disebut muslim, yaitu orang yang telah menyatakan dirinya untuk ta’at, berserah diri, patuh dan tunduk dengan ikhlas kepada Allah swt. Dari pengertian di atas terlihat bahwa Islam merupakan konsep hidup (concept of living) yang bisa membawa seseorang untuk mencapai kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Islam adalah ad-din yang bersifat global yang ruang lingkup ajarannya teramat luas, oleh karena itu dalam memahami konsep ajaran yang sebenarnya, diperlukan pemahaman yang mendalam dari berbagai aspek. Abdul Razzaq Naufal menjelaskan makna Islam sebagai sikap oposisi atas kejahiliahan dalam segala bentuk dan aspeknya. Menurutnya Islam adalah kedamaian, ketertundukan serta keimanan total kepada Allah swt serta melakukan amal di jalan-Nya. Islam memandang persamaan antara manusia dari sudut hak dan kewajibannya. Islam adalah ajakan menuju kesejahteraan, bukan seruan kepada kekerasan dan peperangan.

Untuk mencapai itu semua tentulah tidak mudah, ada baiknya kita melihat Firman Allah swt surat Al-Baqarah ayat 208: “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”. Ayat ini mengisyaratkan agar kita menjalankan Islam secara total dan tidak setengah-setengah. Karena dengan menjalankan Islam secara total dapat menghindarkan diri kita dari kerusakan lahir-batin dan mendapatkan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.

Dewasa ini umat Islam tidak menjalankan ajaran Islam secara menyeluruh, mereka hanya menjalankan sepotong-sepotong. Disatu waktu dia ngikut pengajian, eh malemnya dugem juga. Ada lagi yang ngakunya muslim, tapi tidak malu pula untuk korupsi. Keadaan ini yang memperburuk citra Islam dalam pandangan umat agama lain. Dan tentu saja sangat merugikan agama Islam dan umatnya sendiri. Oleh karena itu penulis mengajak kepada semuanya (khususnya kepada diri pribadi penulis) mari kita jalankan Islam secara total dan tidak setengah-setengah.

Selain itu umat Islam harus menjadi ummatan wasathan (umat yang harmonis), yang berimbang dalam perilaku hidupnya baik dunia maupun akhirat. Untuk mencapai itu, umat Islam diperintahkan oleh Allah swt untuk memperlihatkan wajah Islam yang indah dan anggun sehingga mampu menjadi daya tarik dan pembangkit semangat serta mengubah nasib menuju keadaan yang lebih baik. Umat Islam harus mampu melenyapkan kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan. Umat Islam harus pula mampu pula menjadi daya pendorong lahirnya perdamaian, keamanan dan kesejahteraan di muka bumi ini. Amin ya Rabbala’alamin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun