Mohon tunggu...
Inovasi

Mengenal Unsur Mikro (Unsur Hara Tanaman, Bagian 2)

3 Maret 2017   19:12 Diperbarui: 5 Maret 2017   04:00 1722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tembaga dibutuhkan sebagai bahan pembentukan klorofil, aktif juga dalam proses fotosintesa melalui transportasi elektron, berperan dalam metabolisme (pembentukan) protein dan karbohidrat.  Unsur ini juga menjadi bagian dari beberapa enzim, dan berperan dalam fungsi reproduksi melalui pembentukan benih.

Gejala kekurangan tembaga tampak pada daun yang berwarna hijau kebiruan, melintir, berbentuk tidak beraturan, dan pada ujung daun muda bertepi menguning.  Kekurangan tembaga terkadang menyebabkan bintik nekrosis (sel mati) pada titik tumbuh pucuk, sehingga tidak tegar membuka atau pertumbuhan pucuk terhenti.

Kelebihan tembaga menyebabkan terhambatnya perpanjangan akar dan pembentukan akar lateral, akar menebal dengan warna menjadi gelap.  Kelebihan tembaga juga menunjukkan gejala seperti kekurangan besi, yaitu kerdil, percabangan terbatas, dan pada daun tampak klorosis (jaringan mati) yang berwarna coklat.

Seng (Zn)

Seng berperan sebagai katalisator dalam membantu pembentukan klorofil, dan aktif dalam proses fotosintesa melalui transportasi elektron.  Unsur ini juga berfungsi sebagai enzimatik, yang aktif dalam anhidrase karbon.

Kekurangan seng menyebabkan tanaman kerdil dan internode (jarak antar ruas batang) memendek.  Pada daun menunjukkan gejala mengecil, sering bertotol kuning, regas (mudah patah), terkadang klorosis (jaringan mati) berupa garis melintang diantara tulang daun, mengering, dan kemudian rontok.

Gejala kelebihan seng tampak seperti gejala kekurangan besi, yaitu pada pucuk daun tampak klorosis (jaringan mati) yang berwarna kuning diantara tulang daunnya, sementara tulang daun masih berwarna hijau.

Boron (B)

Boron berperan penting dalam pembentukan sel, pembelahan sel dan pematangan sel.  Unsur boron juga berperan dalam proses respirasi (pernapasan) dan pertumbuhan.

Kekurangan boron menyebabkan pertumbuhan titik tumbuh (meristem) menjadi abnormal.  Titik tumbuh di pucuk menunjukkan gejala mengerdil, yang akhirnya mati, sehingga tanaman berhenti tumbuh panjang atau tinggi.  Titik tumbuh di ujung akar menunjukkan gejala membengkak dengan warna berubah, yang akhirnya mati, sehingga perkembangan perakaran terhenti.  Bagian dalam batang tanaman sering mengalami disintegrasi dengan gejala holestem atau heart rot (bolong atau berlubang).  Gejala pada daun tampak menebal, regas (mudah patah), keriting, bercak klorosis (jaringan mati), dan kadang layu.

Gejala kelebihan boron tampak pada ujung daun yang menguning, kemudian menunjukkan nekrosis (sel mati) yang dimulai dari ujung dan tepi daun yang selanjutnya melebar hingga ke tulang daun utama.  Pada akhirnya daun tampak gosong dan rontok sebelum waktunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun